Puncak milad atau hari ulang tahun Kesultanan Banjar Kalimantan Selatan yang dipusatkan di dalam gedung dan halaman Dekranasda Kabupaten Banjar Jalan Ahmad Yani Km 38 Martapura, Sabtu, semarak.
Kemeriahan tampak dari banyaknya undangan yang hadir mencapai ribuan orang disamping hiburan tari-tarian khas Banjar yang ditampilkan pada puncak peringatan hari jadi Kesultanan Banjar ke-507 itu.
Puncak milad yang pertama kali dilaksanakan diabad 21 itu dipenuhi nuansa khas Banjar baik nuansa seni dan budaya maupun suguhan makanan yang berasal dari jaman dulu dan langsung diserbu pengunjung usai acara.
Selain tarian khas Banjar seperti Baksa Kambang, undangan yang berasal dari berbagai unsur masyarakat juga disuguhi hidangan khas yang jarang ditemui pada hari-hari biasa karena merupakan makanan tempo dulu.
Makanan khas Banjar itu di antaranya "wadai" atau kue seperti kue apam, kelelepon, kekicak, cucur, serabi, gegatas, cincin, puracit dan sejumlah "wadai" lain yang jumlahnya mencapai 41 macam.
Raja Muda Kesultanan Banjar Khairul Saleh dalam sambutannya mengatakan, milad Kesultanan Banjar bukan mengkonstruksi suasana aristoraksi atau primordial dalam konteks masa lalu.
"Esensi milad adalah menegaskan kembali kepada seluruh masyarakat Banjar baik di seluruh nusantara maupun mancanegara bahwa Kesultanan Banjar masih ada dan akan terus ada," ujarnya.
Ditegaskan, Kesultanan Banjar bersama forum komunikasi kesultanan se nusantara turut berperan membentuk karakter bangsa melalui gerakan kebudayaan demi kemaslahatan umat.
Di sisi lain, dalam konteks milad, kerja-kerja kebudayaan tidak sebatas pagelaran seni, budaya dan sastra yang membangun nostalgia masa lalu, tetapi juga melakukan pengkajian-pengkajian dan dokumentasi sejarah.
"Kebangkitan Kesultanan Banjar diharapkan menjadi roh dan spirit baru generasi masa kini dan mendatang untuk melakukan gerakan kebudayaan Banjar sehingga lebih dikenal seluruh nusantara dan mancanegara," ujarnya.
Pada kesempatan itu, Raja Muda Kesultanan Banjar juga memberikan gelar kehormatan dan keagungan kepada sejumlah tokoh baik dari Kalsel, Kaltim, Kalteng, Jambi dan Tambilahan Provinsi Riau.
Tokoh Kalsel yang diberi gelar kehormatan diantaranya mantan Gubernur Kalsel H M Said, Kamberani Buseri, MP Lambut, DR Abdurrahman SH MH, Awi Sarbaini, Anang Ardiansyah, dan beberapa tokoh lainnya.
Sedangkan tokoh dari luar Kalsel yang diberi gelar kehormatan adalah Gubernur Kaltim Awang Faroek, Wagub Kaltim Faried Wajedi, Sekdaprov Kaltim dan Bupati Kutai Kartanegara.
Rangkaian Milad yang dilaksanakan sejak 6-10 Desember 2011 diisi berbagai kegiatan mulai seminar yang mengangkat tema sejarah Kesultanan Banjar hingga seni dan budaya masyarakat Banjar.
Seni dan budaya yang ditampilkan diantaranya lomba tari Banjar klasik, lomba kuliner khas Banjar, pameran budaya, pameran Seni Rupa Nasional, hingga pameran Tosan Aji atau benda pusaka.
Tak ketinggalan lomba bakisah (bercerita), lomba lagu Banjar, drama perjuangan Perang Banjar dan Wayang Banjar di samping kegiatan religius seperti khatam Al Quran, istighotsah Qubra, dan Lailatul Qiroah./zal/B