"Kandang komunal salah satu contoh sukses pembinaan peternak sapi di Tabalong atau kabupaten paling utara Kalsel yang berbatasan Kalimantan Timur (Kaltim) dan Kalimantan Tengah (Kalteng) itu," kata Firman dikonfirmasi di Banjarmasin, Jumat.
Baca juga: Generasi muda Kalsel diminta tekuni sektor pertanian
Firman menuturkan sempat mendampingi rombongan Komisi II DPRD Provinsi Kalsel mengunjungi kandang komunal Kelompok Tani Sumber Rezeki Desa Catur Karya Kecamatan Haruai Kabupaten Tabalong pada awal pekan lalu.
Alumnus Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat Kalsel itu menerangkan kunjungan ke kandang komunal Kelompok Tani Sumber Rezeki Desa Catur Karya Haruai tersebut bersama Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Kabupaten Tabalong.
Menurut Firman, keuntungan kandang komunal antara lain peternak anggota kelompok saling mengawasi pemeliharaan ternak terkait persediaan pakan, pemeliharaan kesehatan maupun kebersihan kandang.
Baca juga: Legislator Kalsel kembangkan pembibitan waru guna polybag berbahan purun
Selain itu, Firman mengungkapkan kandang komunal memastikan produk samping (kompos kotoran hewan dan urine) dapat dikelola dengan baik dan bernilai ekonomis.
Ia mengisahkan Disbunnak Kabupaten Tabalong berencana membeli 400 ton kompos kotoran hewan untuk membantu petani, terutama penyadap karet yang sebagian bersumber dari kelompok tani pengelola kandang komunal.
"Bahkan kelompok tani juga secara mandiri memenuhi kebutuhan kompos perusahaan perkebunan swasta hingga Kaltim. Pendapatan petani dari penjualan kompos dan urine saja lebih tinggi dari hasil penjualan ternak," ungkap Sekretaris Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu.
Firman berharap agar Disbunnak Provinsi Kalsel juga mengambil peran supaya kesejahteraan petani semakin baik.
Baca juga: Ketua DPRD Kalsel: "Overpass Merah Putih" wujud kolaborasi swasta dan pemerintah

