Martapura, (Antaranews Kalsel) - Pemerintah Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, terus berupaya melestarikan kesenian rudat agar tidak tergerus dan hilang di era kemajuan saat ini.
Bupati Banjar Khalilurrahman di Kota Martapura, Selasa, mengatakan upaya yang dilakukan untuk melestarikan seni tari dan suara itu melalui "workshop" yang mengundang berbagai kalangan.
"Kesenian rudat merupakan salah satu budaya asli masyarakat Kalsel khususnya Kabupaten Banjar sehingga kami terus berupaya agar tetap eksis di tengah era globalisasi," ujar bupati.
Menurut bupati didamping Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Haris Rifani, pihaknya mengundang puluhan siswa mulai tingkat SMP hingga SMA pada workshop sehari itu.
Selain perwakilan siswa dari berbagai sekolah, masyarakat umum termasuk pegiat seni di Martapura juga diundang sehingga bisa menyatukan pemikiran untuk terus melestarikan rudat itu.
"Kami ingin siswa mengetahui apa dan bagaimana kesenian rudat sehingga bisa ikut bersama-sama melestarikan seni dan budaya daerah sebagai khasanah budaya yang harus dipertahankan," ujarnya.
Dijelaskan, seni rudat berisi tarian sejumlah orang diiringi bunyi tabuhan rebana atau tarbang sambil melantunkan syair-syair kalam Ilahi sehingga membuat suasana menyejukkan.
Dikatakan, awalnya rudat berfungsi sebagai syiar agama Islam dari ulama dan santri kepada masyarakat, kemudian berkembang menjadi sarana menyambut tamu serta hiburan.
"Seni rudat sebagai syiar agama Islam sering ditampilkan pada kegiatan Islami di samping bulan khusus bagi umat Islam seperti maulid, rajab, peringatan Isra Mi`raj dan hari raya," ucapnya.
Salah seorang peserta workshop Tohal mengaku senang mengikuti kegiatan karena bisa mengetahui seni rudat dan bisa ikut berperan dalam pelestarian kesenian daerah itu.
"Kami senang mengikuti kegiatan ini dan menjadi tahu apa itu Rudat. Kami juga berupaya mengambil peran untuk melestarikan budaya daerah sehingga tetap lestari," katanya.
Pemkab Banjar Lestarikan Kesenian Rudat
Rabu, 17 Mei 2017 8:01 WIB
Kesenian rudat merupakan salah satu budaya asli masyarakat Kalsel khususnya Kabupaten Banjar sehingga kami terus berupaya agar tetap eksis di tengah era globalisasi,