Kotabaru (ANTARA) - PT Arutmin Indonesia NPLCT melatih 16 Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) tentang proses perencanaan dan pelaksanaan strategi untuk pengembangan usaha (bisnis development) dan sistem pentingnya keamanan pangan serta pengalengan makanan tanpa pengawet.
"Kegiatan ini bagian dari upaya pengembangan UMKM binaan di area PT Arutmin," kata manager Senakin mine And NPLCT Novriyadi di Kotabaru, Sabtu.
Novriyadi menyampaikan, pelatihan bagi UMKM binaan Arutmin mendatangkan dua narasumber dari Lembaga Pelatihan Keterampilan (LPK) Pandega Sukoharjo Jawa Tengah.
Admin & CDEA Superintendent Arutmin NPLCT Eko Pribadi menyampaikan pelatihan ini di lakukan untuk menjawab tantangan para wisatawan yang berkunjung ke Kotabaru kesulitan membawa oleh oleh dari Kotabaru.
"Selama ini oleh oleh berupa pangan olahan khas kotabaru terutama berbahan dasar hasil laut tidak bisa bertahan lama, dengan dasar itu kita upayakan UMKM binaan kita mampu menyediakan oleh oleh yang di perlukan bagi para wisatwan" kata Eko Pribadi.
Eko menyampaikan, pemenuhan kebutuhan akan oleh oleh khas Kotabaru bagian dari upaya pemanfaatan akan bahan baku yang melimpah di wilayah Kotabaru.
"Narasumber kita hadirkan sesuai dengan kebutuhan UMKM di masing masing sektor," katanya.
Ia juga mengemukakan narasumber diundang adalah sangat berkompeten dan juga praktisi industri pangan olahan di Surakarta & Jogjakarta.
Adapun materi yang di sampaikan berupa edukasi keamanan pangan, seterilasi pangan, edukasi perhitungan HPP makanan kaleng, bisnis asessment, factory sharing bagi UMKM serta peluang sektor riil berbasis UMKM
Materi tentang edukasi cara produksi pangan olahan yang baik ( CPPOB), pengantar sterilisasi maknan dan faktory sharing UMKM di sampaikan oleh Arif Nugraha trainer keamanan pangan dan kewirausahaan.
Sedangkan materi praktek sterilisasi makanan, praktek HPP serta perkoperasian berbasis UMKM di sampaikan oleh Laili Hidayah Dwi Rini.
Salah satu peserta pelatihan Majnun menyampaikan ucapan terimakasih kepada PT Arutmin NPLCT yang selalu mendampingi pengembangan UMKM di Desa Sarang Tiung.
"Mudah mudahan ilmu yang akan kami serap dapat kita aplikasikan pada usaha kami masing masing," kata Majnun.
Ia berharap pengembangan dan pendampingan setelah dilakukan pelatihan hingga ke pemasaran terus di lakukan Arutmin agar mampu di terima pasar dan dapat berkembang dengan baik.