Marabahan, (Antaranews Kalsel) – Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan Drh H Alfian Noor mengatakan, dii Kabupaten Batola Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunak) merupakan gabungan dari Dinas Perkebunan dan Dinas Peternakan.
“Dinas yang tergabung pada 31 Desember 2016 ini memiliki tiga bidang yakni Bidang Perkebunan, Bidang Produksi Ternak, serta Bidang Keswan (Kesehatan Hewan) dan Kesmavet (Kesehatan Masyarakat Veteriner),†ujar Kadisbunak Batola Drh H Alfian Noor, saat membina Upacara 17 April di halaman Kantor Bupati Batola, di Marabahan, Senin (17/4).
Khusus Bidang Perkebunan, Alfian menjelaskan, pada 2017 i pihaknya melaksanakan program peningkatan ketahanan pangan dengan kegiatan pengembangan diversifikasi tanaman berupa pemeliharaan demplot sawit 40 hektare di Kelurahan Ulu Benteng, Kecamatan Marabahan dan pemeliharaan demplot karet 4 hektare di Desa Kolam Kiri, Kecamatan Wanaraya.
Diutrakannya, pihaknya juga akan melaksanakan program peningkatan produksi, produktivitas dan mutu produk perkebunan berupa pemeliharaan sawit bantaran jalan hasil penanaman tahun 2015 berupa penyulaman sebanyak 350 batang sawit.
Sementara dari APBD Provinsi Kalsel, sebut Alfian, pihaknya akan melaksanakan perlindungan tanaman yang berasal dari hibah/bantuan obat-obatan untuk tanaman karet berupa trichoderma, sp sebanyak 100 kilogram untuk 25 hektare, pestisida nabati 75 kilogram untuk 25 hektar pada 2 kelompok tani Panca Usaha dan Berkat Usaha di Desa Sido Makmur Kelurahan Marabahan.
Selain itu, juga akan dilaksanakan peningkatan produktivitas tanaman sawit rakyat berupa pemberian pupuk NPK 600 kilogram per hektar pada Gapoktan Sidomulyo Kecamatan Wanaraya.
Program yang berasal dari APBN-P Disbunak Batola tahun 2016/2017, jelas dia, telah melaksanakan program kegiatan integrasi jagung di lahan perkebunan dengan luas sekitar 9.00 hektare perkebunan sawit dan karet.
Namun, ungkap dia, realisasi tanam baru 221 hektare (22,17 persen) dan sudah dipanen 115 hektare dan rusak 24 hektare dengan lokasi di Kecamatan Marabahan, Cerbon, Tamban dan Wanaraya.
Saat ini, sebut Alfian, kondisi lahan masih tergenang air, sehingga tanam berikutnya menunggu lahan kering.