Banjarmasin (ANTARA) - Anggota DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) Ilham Nor mengharapkan, warga provinsinya dan tidak terkecuali di Kota Banjarmasin agar betul-betul memahami Peraturan Daerah (Perda) oprovinsi setempat Nomor 6 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana.
"Oleh karenanya saya merasa perlu menyosialisasikan Perda 6/2017 tentang Perubahan Atas Perda Nomor 12 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana di Kalsel," ujar Ilham Nor ketika dikonfirmasi, Jumat.
Baca juga: BPBD Tapin susun rencana penanggulangan bencana minimalisir dampak
Wakil rakyat asal daerah pemilihan Kalsel I/Kota Banjarmasin itu menerangkan, dalam Perda 6/2017 mengatur hak dan kewajiban seseorang terhadap penyelenggaraan penanggulangan bencana (termasuk bencana kebakaran).
"Apalagi Banjarmasin yang berjuluk 'kota seribu sungai ' termasuk daerah rawan bencana kebakaran," ujar politikus Partai Gerindra tersebut.
Oleh sebab itu pula, agar warga Kota Seribu Sungai Banjarmasin bisa bersama-sama meningkatkan kewaspadaan dan kehati- hatian terhadap potensi bencana terutama akibat dari kelalain seperti kebakaran.
“Walau berjuluk kota seribu sungai, Banjarmasin termasuk daerah rawan terjadi kebakaran jadi perlu lebih waspada khususnya ketelitian dan kelalaian,” ujar Ilham saat sosialisasi Peraturan Perundang-undangan atau Sosper, Kamis.
Ia menambahkan pertemuan tatap muka warga masyarakat penting sebagai fungsi DPRD dalam penyebarluasanregulasi produk legislatif bersama eksklusif.
"Sementara potensi kebakaran yang disebabkan banyak hal bisa akibat arus pendek listrik ,kelalaian dan lain-lain,” katanya.
Baca juga: DPRD Balangan finalisasi Raperda penyelenggara penanggulangan bencana
Selain mengajak seluruh masyarakat Kota Banjarmasin meningkatkan kesadaran untuk waspada kebakaran, Ilham juga mengimbau menjaga kebersihan lingkungan terutama pada saluran air agar air berjalan lancar bebas dari sampah dengan harapan warga sehat dan kuat serta mengantisipasi ancaman banjir.
Peserta Sosper tersebut banyak dari kaum perempuan/ibu karena mereka erat kaitan dalam aktivitas rumah tangga sehingga lebih banyak mengetahui situasi dan kondisi di rumah seperti memasak, mencuci dan lain-lain.