Martapura, (Antaranews Kalsel) - Belasan petugas perempuan dari tiga lembaga pemasyarakatan menggeledah kamar hunian ratusan warga binaan Lembaga Pemasyarakatan Perempuan (LPP) Martapura, Kalimantan Selatan, Jumat.
Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkum dan HAM Anas Saeful Anwar di Kota Martapura, mengatakan penggeledahan merupakan momentum yang baik seiring dibentuknya LPP.
"Penggeledahan ini momentum awal yang baik menandai berdirinya lapas perempuan pertama di Kalsel meski pun tempatnya masih satu lokasi di Lembaga Pembinaan Khusus Anak," ujarnya.
Kepala Lapas Perempuan Martapura Yunengsih mengatakan penggeledahan dibantu petugas perempuan dari LPKA Martapura, Lapas Banjarbaru, Karang Intan dan Rupbasan.
Pihaknya meminta bantuan petugas wanita agar kegiatan penggeledahan di seluruh sudut ruangan dan kamar hunian warga binaan berjalan lancar tanpa hambatan.
"Kami mengapresiasi bantuan Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang telah mengirimkan petugas untuk membantu giat di Lapas Perempuan sehingga bisa berjalan aman dan lancar," ungkapnya.
Menurut dia, penggeledahan mulai pukul 12.00 Wita sampai pukul 15.00 Wita di ruang dan kamar hunian yang diisi ratusan tahanan maupun narapidana perempuan di lapas itu.
Dijelaskan, proses penggeledahan dimulai dengan meminta seluruh wanita penghuni ruangan dan kamar keluar, kemudian petugas menggeledah setiap sudut ruangan dan kamar.
"Hasil penggeledahan ditemukan sebanyak 6 buah telepon seluler dan charger, 25 buah kabel headset, 5 buah gunting dan 6 buah pisau rakitan, serta 45 korek api gas," ujarnya.
Dikatakan, seluruh barang berbahaya dan terlarang masuk lingkungan lapas itu disita petugas untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan dan seluruhnya akan dimusnahkan.
Ditambahkan, pihaknya meminta segera dibentuk Satgas keamanan dan ketertiban polisi khusus Perempuan Pemasyarakatan) se Kalsel sehingga bisa terkoordinir dengan baik.
"Pembentukan satgas kamtib polisi khusus perempuan pemasyarakatan akan sangat membantu tugas pengamanan di lapas terutama jika memerlukan petugas perempuan," katanya.