Balangan, (Antaranews Kalsel) - Terkait kegiatan rencana unjuk rasa warga Kabupaten Balangan, Provinsi Kalimantan Selatan, Jumat (23/12), karena median taman dan ruas jalan di lintas nasional A Yani di kabupaten setempat mengalami kerusakan parah, meskipun sudah puluhan kali dilakukan perbaikan dan tambal sulam.
Sopir truck angkutan semen PT Conch berharap, aksi demo warga harus tepat sasaran, karena tidak akan merubah apapun jika hanya menyampaikan aspirasinya kepada para sopir truck angkutan yang lewat.
Joko (45) salah satu sopir truck angkutan semen PT Conch mengatakan, harusnya warga protes kepada pemberi ijin dan penerima pajak jalan raya, bukan kepada sopir angkutan.
"Kami tidak melintas jika tidak ada ijin resmi, sementara itu kami juga pembayar pajak jalan raya, yang artinya memiliki hak dan kewajiban sesuai undang-undang," ujarnya.
Jikapun kami melanggar Undang-Undang karena kelebihan tonase lanjut Joko, maka pihak berwajib berhak menilang kami, bahkan mencabut ijin angkutan kami.
"Kita kan membayar pajak jalan dan surat-surat kelengkapan lainnya, terus siapa yang harusnya bertanggung jawab, warga harusnya lebih jeli, kemana mereka menyuarakan aspirasinya," jelas Joko.
Joko yang sudah menjadi sopir truck triler selama kurang lebih 20 tahun di lintas Sumatera, Jawa, Bali dan kini di Kalimantan, menyebutkan, kalau di pulau lain warga demo ke penarik pajak, dan pemberi ijin jalan, bukan kepada sopir truck.
"Kami mendukung aspirasi warga agar jalan diperbaiki bahkan kualitasnya dinaikkan jika memang tonase angkutan kian meningkat, karena ini merupakan jalan nasional, lambat laun peningkatan angkutan juga bertambah, tidak mungkin warga harus selalu melakukan demo agar jalan tidak dilalui agar tidak rusak," tutupnya.