Dikutip dari keterangan resmi klub Persis, Selasa, perubahan jadwal tersebut dikarenakan belum memperoleh perizinan arena di Stadion Jatidiri, Semarang, dari pihak kepolisian.
"PT LIB memutuskan laga PSIS Semarang vs Persis diundur pada 17 Maret dengan pemilihan arena pertandingan akan disampaikan paling lambat 14 Maret," tulis keterangan resmi Persis.
Dalam surat balasan PT LIB dengan nomor 358/LIB-COR/III/2024 perihal pertandingan BRI Liga 1, dijelaskan PT LIB telah membantu PSIS Semarang mencari rekomendasi perizinan sejak awal Februari di beberapa arena alternatif, namun dari pihak kepolisian belum mengeluarkan perizinan.
Dalam surat tersebut juga tertuang mengenai opsi arena alternatif di Stadion PTIK, Stadion Batakan atau Stadion I Wayan Dipta dan dapat digelar sesuai jadwal (14/3) namun dengan konsekuensi tanpa penonton.
PT LIB mengambil keputusan untuk mengundurkan jadwal pertandingan derbi Jateng tersebut pada 17 Maret dengan lokasi arena yang akan disampaikan paling lambat 14 Maret.
Baca juga: Persis Solo bakal jalani latihan malam selama Ramadan
Tim Laskar Sambernyawa menyayangkan pengunduran jadwal tersebut karena tidak sesuai dengan nilai-nilai yang tertera pada regulasi kompetisi.
"Persis mengucapkan apresiasi atas respons balasan dari surat yang sudah dikirim, namun juga menyayangkan pengunduran jadwal karena tidak sesuai dengan nilai-nilai yang tertera pada regulasi kompetisi Liga 1 2023/2024 tentang peserta, jadwal, dan sistem kompetisi," tulis Persis.
Skuad Laskar Sambernyawa kini mematangkan persiapan sebelum menatap pertandingan pekan ke-29 Liga 1 Indonesia dengan bertolak ke Kota Semarang. Persis Solo bakal bertamu ke kandang PSIS Semarang.
Persis mempunyai modal yang cukup apik dengan memperoleh dua kemenangan beruntun. Sedangkan PSIS Semarang masih membawa ambisi untuk mengamankan tiga poin penuh demi menyegel satu tiket menuju babak championship.
Baca juga: Sidang Komdis PSSI, tiga klub Liga 1 kena denda jutaan rupiah
Baca juga: Pieter Huistra bertekad bawa Borneo menangkan enam laga tersisa
Pewarta: Fajar Satriyo
Editor: Eka Arifa Rusqiyati