Banjarmasin (ANTARA) - Basarnas Banjarmasin dan beberapa nelayan menyelamatkan sembilan anak buah kapal (ABK) Kapal Motor (KM) Duta Persada yang kecelakaan di perairan Tanjung Selatan, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan (Kalsel).
Kepala Basarnas Banjarmasin Al Amrad di Banjarmasin, Jumat tengah malam, mengatakan awalnya KM Duta Persada berangkat dari Dermaga Bima Nusa Tenggara Barat (NTB) menuju Banjarmasin dengan kecepatan 4-5 knot pada Senin (19/2) sekitar pukul 07.00 Wita.
Baca juga: Sembilan ABK dievakuasi usai terlibat kecelakaan di perairan Kotabaru
Kapal yang bermuatan garam tersebut membawa sembilan ABK, yakni Hefrin sebagai Kapten atau Nakhoda berusia 48, Faisal (Mualim I/38), Suhaeb (KKM/56), Nasaruddin (Masinis/43), Masrin (Juru Mudi/24), Johansyah (Juru Mudi/33), Aldin (Juru Mudi/21), serta dua orang belum diketahui identitasnya.
Usai berlabuh, kata dia, Kapten Kapal Hefrin mengirim pesan singkat kepada Agen Kapal Suriansyah terkait KM Duta Persada mengalami kecelakaan di sekitar Perairan Tanjung Selatan dengan titik duga LKP pada koordinat 04° 21‘ 37.80” S - 115° 10’ 3.23” E, Jumat sekitar pukul 10.00 Wita.
Al Amrad menuturkan informasi terakhir dari Kapten KM Duta Persada menyampaikan sembilan ABK korban kapal tenggelam itu naik rakit buatan sendiri.
Selanjutnya, agen kapal meneruskan informasi itu kepada Basarnas Banjarmasin Kalimantan Selatan.
Baca juga: Nelayan dilaporkan tenggelam di Tanah Laut ditemukan meninggal
Al Amrad menjelaskan Basarnas Banjarmasin menindaklanjuti informasi tersebut dengan memberangkatkan KN SAR Laksamana menuju Dermaga SAR Basirih, kemudian berlayar ke arah lokasi yang diduga korban ABK berada, serta berkoordinasi dengan Agen KM Duta Persada.
Tim gabungan sebanyak 25 personel berangkat menggunakan KN SAR Laksamana terdiri dari lima rescuer, 14 kru KN SAR Laksamana, empat petugas KSOP Banjarmasin, dan dua orang Ditpolair Polda Kalsel.
Petugas gabungan juga membawa sarana jaket pelampung, telepon satelit, rugear, alat komunikasi, APD COVID-19, dan peralatan pendukung lain.
“Korban ditemukan pertama kali oleh nelayan yang melintas menggunakan kapal, selanjutnya kami berkoordinasi lebih lanjut dengan nelayan untuk memastikan keselamatan para korban sebelum kembali ke daerah tujuan di Jawa Tengah,” tutur Al Amrad.
Baca juga: KRI Escolar 871 evakuasi ABK SPOB Ratu Yamani terbakar di Perairan Tabaneo