"Kami nilai penyaluran beras CPP cukup efektif menekan inflasi sesuai tujuan bantuan beras. Terbukti dari ketersediaan dan harga beras yang relatif stabil di pasaran," ujar Taufik di Banjarbaru, Ahad.
Baca juga: Wali Kota Aditya serahkan beras CPP ke pondok pesantren
Baca juga: Wali Kota Aditya serahkan beras CPP ke pondok pesantren
Selain cukup menekan inflasi, Taufik mengatakan bantuan beras dari pemerintah daerah yang berasal dari dana insentif fiskal itu juga cukup tepat sasaran kepada masyarakat kurang mampu sebagai penerima.
Disebutkan Taufik, Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Banjarbaru sudah memiliki data valid terkait masyarakat penerima beras bantuan pemerintah tersebut.
"Pemkot Banjarbaru melalui DKP3 tentunya sudah memiliki data valid warga penerima bantuan sehingga penyaluran kami nilai tepat sasaran dan diharapkan tepat tujuan sebagai pengendali inflasi," ucapnya.
Baca juga: Kalsel kemarin, Banjarbaru salurkan beras CPP hingga kuota haji Kalsel
Baca juga: Kalsel kemarin, Banjarbaru salurkan beras CPP hingga kuota haji Kalsel
Kepala DKP3 Banjarbaru Abu Yajid Bustami mengatakan beras CPP 2024 yang siap disalurkan kepada warga penerima manfaat sebanyak 44,35 ton dan dibagikan kepada 44.350 jiwa.
"Setiap satu jiwa menerima beras 10 kilogram dan sesuai tujuannya selain membantu meringankan beban bagi masyarakat juga menekan laju inflasi sehingga harga beras di pasaran tetap stabil," katanya.
Dikatakan Yalid, sesuai arahan Wali Kota Muhammad Aditya Mufti Ariffin, penyaluran beras dilakukan berkala sesuai kebutuhan dengan masa waktu antara tiga bulan hingga lima bulan agar kualitas beras terjamin.
"Pendataan bagi warga penerima manfaat dilakukan mulai tingkat RT hingga kelurahan sehingga datanya valid. Soal penyaluran sesuai dengan kebutuhan dengan rentang waktu tiga sampai lima bulan," katanya.
Baca juga: Pemkot Banjarbaru salurkan 1,94 ton beras CPP kendalikan inflasi
Baca juga: Pemkot Banjarbaru salurkan 1,94 ton beras CPP kendalikan inflasi