Antonsen menyudahi perlawanan Brian Yang melalui drama rubber game, 2-1 (18-21, 21-13 dan 21-18) dalam pertandingan yang berlangsung di Istora Senayan, Jakarta, Ahad.
Di set pertama, Antonsen langsung mengambil inisiatif menyerang dan mencatat empat poin berturut-turut. Brian Yang masih kesulitan mengimbangi tempo permainan yang dilancarkan oleh Antonsen.
Antonsen menutup interval gim pertama dengan keunggulan tiga poin atas Yang, 11-8.
Seusai interval, Yang mampu membaca pola serangan yang dilancarkan oleh Antonsen. Permainan bola-bola pendek kerap membuat Antonsen kesulitan, Yang membalikkan keadaan dengan memperoleh tiga poin berturut-turut untuk unggul dan menutup gim pertama dengan kemenangan 21-18.
Baca juga: Wang Zhi Yi: Kemenangan Indonesia Masters picu semangat jelang Paris
Di gim kedua, Antonsen mencoba mengambil alih dominasi permainan dengan memainkan bola-bola panjang. Antonsen menutup interval gim kedua dengan keunggulan lima poin, 11-6.
Gaya permainan Antonsen masih sulit untuk dihadapi Yang seusai interval. Antonsen mencatatkan empat poin berturut-turut untuk unggul 19-8. Meski Yang sempat mencatat tiga poin beruntun untuk memperkecil kedudukan, Antonsen menutup gim kedua dengan skor 21-13.
Di gim penentuan, Yang tampil lebih banyak mengarahkan serangan cepat dan memperoleh empat poin beruntun untuk unggul 7-4. Yang menutup interval dengan keunggulan dua poin 11-9.
Usai interval, Yang kehilangan dominasi dan momentum tersebut dimanfaatkan Antonsen untuk membalikkan keadaan. Antonsen memperoleh lima poin berturut-turut untuk membalikkan keadaan, 17-12. Tertinggal, Yang mencoba tampil lebih keluar menekan dan memperoleh empat poin berturut-turut. Namun Antonsen menutup pertandingan dengan kemenangan di gim ketiga dengan skor 21-18.
Dengan gelar juara ini, Anders Antonsen mengulangi kesuksesannya pada gelaran Indonesia Masters 2019.
Baca juga: Zheng/Huang tak menyangka telah koleksi delapan gelar juara di Istora
Pewarta: Fajar Satriyo
Editor: Hernawan Wahyudono