Bali (ANTARA) - Komisi II Bidang Ekonomi dan Keuangan DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) terus mendorong investasi untuk hilirisasi produk di provinsi setempat yang kini terdiri atas 13 kabupaten/kota.
Ketua Komisi II yang juga membidangi Industri dan Penanaman Modal atau Investasi Imam Suprastowo menyatakan itu sesudah melakukan studi komparasi atau kaji tiru ke Provinsi Bali.
Baca juga: Banjarmasin "calap" di beberapa kawasan
"Kita berharap investasi untuk hilirisasi berbagai produk bisa lebih maksimal lagi untuk meningkatkan sektor perekonomian 'Banua' (daerah kalsel)," ujar Imam didampingi Sekretaris Komisi II DPRD Kalsel HM Iqbal Yudianor saat dikonfirmasi di Banjarmasin, Selasa.
Dia mengatakan, memilih "Pulau Dewata" Bali sebagai objek studi komparasi bukan tanpa alasan, karena investasi hilirisasi di provinsi tersebut tampaknya dapat menciptakan nilai tambah pada Sumber Daya Alam (SDA) yang mereka miliki.
Baca juga: DPRD Kalsel "sharing" hubungan mitra kerja dengan DPRD Bali
Selain itu, bisa merangsang pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah (PAD) provinsi setempat secara berkelanjutan.
“Di Kalsel ini potensinya sangat bagus seperti minyak sawit mentah (CPO) yang banyak sekali yang justru dibawa keluar daerah dan setelah menjadi minyak goreng kembali lagi ke Kalsel," tambah Imam Suprastowo.
Oleh karenanya wakil rakyat asal daerah pemilihan Kalsel VII/Kota Banjarbaru dan Kabupaten Tanah Laut (Tala) itu berharap ada investor yang masuk ke Provinsi Kalsel sehingga bisa langsung pengolahan dan pengelolaan di tempat.
Baca juga: DPRD Kalsel uji komparasi ke DIY guna tingkatkan potensi alam
Turut mendampingi kaji tiru tersebut, Sekretaris Dinas PMPTSP Kalsel Fitridani turut mengatakan Provinsi Bali merupakan gudangnya investor yang mengisi potensi-potensi perekonomian.
Selain itu, dirinya merasa Bali merupakan tempat yang tepat untuk menimba informasi terkait investasi.
“Kalsel ke depannya akan mengadakan High Level Meeting (HLM) di Bali dengan menggandeng Dinas PMPTSP Bali dan Bank Indonesia (BI) wilayah Kalsel maupun Bali. Kita berharap sesegera mungkin akan terlaksana,” ujar Fitridani.
Ia menambahkan, HLM salah satu untuk memicu para investor melirik Kalsel. Setidaknya ada tiga potensi yang sangat menjual di Kalsel, salah satunya perhotelan.
Baca juga: Caleg Kalsel Dewi Damayanti lapor hilang baliho ke Bawaslu
“Di Kota Banjarbaru sudah ada dokumen perhotelan yang bisa kita jual, karena dari kajiannya sudah lebih baik. Artinya, kita yakin bisa mempromosikan ke investor-investor pada bidang perhotelan,” ungkap Fitridani.
Sementara itu, Penata Kelola Penanaman Modal Dinas PMPTSP Bali Ida Bagus Gede Putra Arimbawa menyambut baik kedatangan wakil rakyat dari “Rumah Banjar” Kalsel itu.
Ia menyampaikan terima kasih atas kunjungan rombongan wakil rakyat Kalsel, sebab, pihaknya sangat menghargai orang-orang yang datang ke Bali karena bisa menambah perputaran ekonomi di daerah yang mengandalkan pariwisata tersebut.