Pelaihari, (Antaranews Kalsel) - Kepala Kepolisian Sektor Batu Ampar, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan AKP Tatang Yulianto memberikan bimbingan belajar gratis mata pelajaran matematika kepada siswa SMP dan SMA di kecamatan tersebut.
"Bimbingan gratis mata pelajaran matematika bagi siswa SMP dan SMA ini saya berikan, agar mereka tidak lagi menganggap pelajaran tersebut sulit ketiak mengikuti ujian nasional (UN)," ujar Kapolsek Batu Ampar AKP Tatang Yulianto, di Pelaihari, Kamis (15/9).
Menurut di, awalnya siswa yang datang mengikuti bimbingan belajar di salah satu ruangan di Komplek Mapolsek Batu Ampar tidak begitu banyak, namun setelah mereka merasakan mendapatkan pelajaran matematika tambahan yang dirasakan sangat membantu menjadi peminat bertambah.
Dijelaskannya, pemberian les mata pelajaran matematika kepada siswa SMP dan SMA di Batu Ampar tersebut sore hari dari Senih sampai Jumat, mdan Sabtu maupun Minggu diliburkan.
"Saya berharap setelah mereka mengikuti bimbingan belajar matematika, tidak ada lagi yang mengeluhkan mata pelajaran tersebut," terangnya.
Diutarakannya, kalaupun nanti dirinya tidak lagi bertugas di Polsek Batu Ampar, tentunya ada upaya lain yang harus dilakukan yakni, dengan memberikan kursus dari salah satu lembaga bimbingan belajar yang didanai melali CSR.
Terpisah, salah satu peserta bimbingan belajar Wulandari mengaku, sangat terbantu dengan adanya bimbingan belajar gratius dari Kapolsek Batu Ampar tersebut.
"Kami sangat berterimakasih atas diberikannya bimbingan belajar gratis dari Kapolsek Batu Ampar, karena sangat terbantu dalam menjawab mata pelajaran matematika," ungkap siswa SMA 1 Batu Ampar ini.
Sementara, Ketua KNPI Batu Ampar Hana Hadianto mengucapkan terimakasih atas dilaksanakannya bimbingan belajar gratis oleh Kapolsek Batu Ampar AKP Tatang Yulianto kepada siswa SMP dan SMA di kecamatan tersebut.
Kapolsek Beri Bimbingan Gratis Pelajaran Matematika
Jumat, 16 September 2016 18:15 WIB
Bimbingan gratis mata pelajaran matematika bagi siswa SMP dan SMA ini saya berikan, agar mereka tidak lagi menganggap pelajaran tersebut sulit ketiak mengikuti ujian nasional (UN),