New York (ANTARA) - Dolar AS berada di kisaran ketat terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), sementara investor mempertahankan sikap menunggu dan melihat satu hari menjelang kesaksian Ketua Federal Reserve Jerome Powell di Kongres AS.
Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya, naik tipis 0,01 persen menjadi 102,5371 pada akhir perdagangan.
Dolar menguat pada Selasa (20/6/2023) pagi, berkat pembangunan perumahan dan izin mendirikan bangunan yang mengalahkan ekspektasi di Amerika Serikat pada Mei dan permintaan safe-haven yang kuat sebelum memangkas sebagian besar kenaikannya pada sore hari.
Baca juga: Dolar menguat, yuan goyah setelah China pangkas bunga acuan pinjaman
Amerika Serikat melaporkan 1,631 juta unit perumahan tahunan pada Mei, lebih tinggi dari perkiraan konsensus 1,4 juta unit dan 1,34 juta unit pada April, menurut data yang dikeluarkan oleh Biro Sensus AS pada Selasa (20/6/2023) pagi.
Sementara itu, tingkat izin mendirikan bangunan tahunan mencapai 1,491 juta unit pada Mei, lebih tinggi dari perkiraan konsensus 1,433 juta unit dan 1,417 juta unit di bulan sebelumnya.
Jatuhnya pasar saham dan harga komoditas juga mendorong permintaan safe haven dan memperkuat dolar AS pada Selasa (20/6/2023).
Rebound dolar AS didorong oleh meningkatnya permintaan untuk aset-aset safe-haven dan pedagang bereaksi untuk mendorong pembangunan perumahan dan laporan izin bangunan, catat Vladimir Zernov, analis pemasok informasi pasar FX Empire.
Baca juga: Dolar AS menguat di tengah meningkatnya permintaan "safe haven"
Pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi 1,0917 dolar AS dari 1,0919 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,2759 dolar AS dari 1,2779 dolar AS pada sesi sebelumnya.
Dolar AS dibeli 141,3700 yen Jepang, lebih rendah dari 141,9470 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik menjadi 0,8978 franc Swiss dari 0,8962 franc Swiss, dan naik menjadi 1,3229 dolar Kanada dari 1,3214 dolar Kanada. Dolar AS naik menjadi 10,8024 krona Swedia dari 10,7285 krona Swedia.
"Kami memperkirakan perbedaan suku bunga antara dolar AS dan mata uang lainnya menyempit dan melihat tren penurunan dolar berlanjut di bulan-bulan mendatang," kata ahli strategi UBS dalam laporan prospek tengah tahun yang dikeluarkan pada Selasa (20/6/2023).
Investor disarankan untuk mendiversifikasi kepemilikan dolar AS mereka dan menambahkan posisi dalam yen Jepang, pound Inggris, euro, atau franc Swiss secara taktis, menurut laporan UBS.
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Nusarina Yuliastuti