Rantau (ANTARA) - Komando Rayon Militer (Koramil) 1010-07/Piani menjadikan markas sebagai ruang kegiatan les gratis untuk meningkatkan kualitas pendidikan anak di lingkar tambang batubara, Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan.
Danramil 1010-07/Piani Kapten Inf Waluyo mengatakan inisiatif dibentuk layanan pendidikan ini menyikapi ketimpangan kualitas pendidikan, sedangkan tujuan besar para prajurit ingin ikut andil mewujudkan generasi emas Indonesia.
"Kalau kualitas pendidikan di Piani untuk tingkat SD jelas jauh tertinggal dengan sekolah yang ada di kota," ujarnya di Rantau, Kamis.
Aktivitas belajar peserta didik tingkat SD ini, dilakukan setiap hari Senin - Jumat pukul 14:00 hingga selesai. Selain itu, pada Rabu ada program english day dan wajib membaca setiap hari Kamis.
Dalam rutinitas itu, sebagai tenaga pengajar ada dua orang guru umum dan satu guru khusus untuk les bahasa Inggris.
"Di momen tertentu kadang ada juga anggota kita yang menyelipkan materi pendidikan Pancasila dan wawasan kebangsaan," ujarnya.
Hanya ada di Koramil Piani, bagi peserta didik yang dinilai berpotensi atau memiliki keunggulan berpeluang meraih beasiswa peningkatan kualitas pendidikan.
"Kita akan perjuangkan dan mencari pihak ketiga untuk memfasilitasi beasiswa. Pihak ketiga ini misalnya perusahaan tambang, rencana menunjang pendidikan anak ini sudah kita bicarakan," ucapnya.
Dimulai sejak Oktober 2021 lalu, seiring waktu para orang tua yang mayoritas bekerja sebagai petani karet banyak terpanggil memasukan anak mereka untuk ikut belajar, jumlah peserta didik kini meningkat lebih 100 pesen.
"Target saya awalnya hanya untuk 30 peserta didik, Alhamdulillah, sekarang bertambah jadi 79 anak," ujar Waluyo.
Tidak ada syarat untuk ikut les, kata dia, semua anak usia dini di lingkungan markas Koramil Piani punya hak memanfaatkan dan menikmati layanan pendidikan gratis ini.
Sejumlah perusahaan yang melakukan aktivitas industri di wilayah Piani, kata Waluyo, sekarang juga turut mengulurkan bantuan, misalnya untuk pengadaan meja, alat tulis, jaringan internet hingga buku.
"Apabila para pihak ada niat ikut mencerdaskan anak anak bangsa ini, kalau boleh saran alangkah baiknya memberikan penunjang les, saat ini juga sangat diperlukan buku buku bacaan yang beragam untuk menambah referensi peserta didik," ujarnya.
Pihaknya, ujar Waluyo, selaku inisiator membuka lebar pintu kerjasama siapa saja yang ingin terlibat mewujudkan generasi emas yang berasal dari kawasan perbukitan lingkar tambang batubara ini.
"Dengan gerakan kecil melalui ruang pembelajaran gratis ini, tujuan besar kami hanya ingin ikut andil mewujudkan generasi emas Indonesia di masa depan," ujarnya.
Keberhasilan sekarang ini, kata Waluyo, tak lepas dari sentuhan berbagai pihak, yakni pemangku kepentingan di lintas sektor di Piani.
"Untuk perusahaan juga mulai hadir seperti PT Bhumi Rantau Energi, PT Energi Batu Bara Lestari, PT Hasnur Riung Sinergi dan PT Antang Gunung Meratus. Bagi semua pihak mari kita gotong royong mencerdaskan anak bangsa," ucapan Waluyo.