Marabahan (ANTARA) - Penjabat Bupati Barito Kuala (Batola), Kalimantan Selatan Mujiyat diwakili Sekdakab Batola Zulkifli Yadi Noor mengungkapkan, pesatnya perkembangan arus globalisasi dan teknologi informasi yang berdampak merosotnya kepedulian generasi muda terhadap pemahaman agama harus menjadi kewaspadaan bersama.
Untuk itu, dia mengharapkan para ulama agar terus mendorong pemahaman generasi muda di bidang keagamaan.
Baca juga: Pemkab Batola bagikan sembako dan Lounching Tapih Sarung Saraba Bisa
“Ulun (saya) ini pengurus mesjid. Sekarang ini untuk mencari relawan dan remaja mesjid sulit sekali,” aku Zulkipli Yadi Noor dalam acara Silaturahmi dan Shalat Maghrib Berjamaah bersama jajaran Pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Barito Kuala di Sekretariat MUI Lantai II Jalan Jenderal A Yani No 27 Marabahan, Selasa (18/4).
Bahkan Zulkipli menyatakan, untuk menemukan remaja yang melaksanakan shalat subuh sekarang ini sangat jarang.
Dalam kaitan itulah, sebutnya, tantangan dan tanggungjawab MUI sesuai profesi hendaknya terus digelolarakan dalam mendorong penyadaran dan pencerahan agama bagi generasi muda melalui dakwah.
Mengingat, sebut dia, peran MUI sangat penting dalam mengkoordinasikan para ulama untuk memberikan pencerahan umat selaku khodimul ummah, moderator, dan mitra pemerintah dalam menyelesaikan persoalan khususnya di bidang keagamaan.
Pada kesempatan silaturahmi, sekda yang akrap disapa pak Zul itu juga menyinggung persoalan lainnya seperti masalah stunting (anak kerdil) akibat kurang gizi kronis, kemiskinan ekstrem, dan inflasi.
Dalam kaitan itu, Zulkipli menyatakan, peran, tugas dan fungsi masing-masing sangat dibutuhkan sehingga tingkat kehidupan masyarakat bisa berlangsung dengan baik, aman, damai dan tenteram.
Sedangkan bagi pemerintah, lanjutnya, tentunya akan peduli dan berusaha memfasilitasi sehingga kehidupan keagamaan bisa meningkat.
Penceramah KH Muhammad Noor dalam tausyiahnya menyatakan, silaturahmi dan buka puasa bersama yang digelar ini sangat sesuai anjuran agama Islam.
Baca juga: Anggota DPRD Kalsel Karlie kembali sosialisasikan Perda 11/2018 di Batola
Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Mustafa Cerbon ini mengatakan, orang yang sering melaksanakan silaturahmi selain diluaskan rezeki juga dipanjangkan umur dan diberi keberkahan.
Menyinggung kegiatan berbuka puasa bersama, penceramah yang akrap disapa Guru Muhammad itu menyatakan, perbuatan yang mengandung pahala yang sangat besar.
Penceramah yang juga pengurus MUI Batola itu mengutarakan, pahala bagi yang membukakan puasa meski hanya setegok air susu atau sebiji kurma selain dibebaskan dari api neraka juga dosa-dosanya diampuni.
Sedangkan bagi yang membukakan sampai kenyang, papar dia, selain diampuni dosa-dosa dan dibebaskan dari api neraka juga akan diberi jalan menuju Telaga Al-Kautsar untuk minum yang tidak akan haus selama-lamanya.
Ketua MUI Batola KH Ahmad Jiansi Majedi menyampaikan ucapan terima kasih atas kesediaan Sekdakab Batola dan para undangan yang berkenan hadir dalam acara silaturahmi bersama.
Ahmad Jiansi juga menyinggung keutamaan silaturahmi dan buka puasa bersama pahalanya sangat besar di bulan Ramadhan termasuk pahala yang sama didapatkan bagi yang berkenan hadir memenuhi hajat berbuka puasa bersama.
Padab kesempatan pertemuan, Ketua MUI Batola ini mengucapkan permohonan maaf kepada sekda dan seluruh undangan jika dalam pelaksanaan jika terdapat kesalahan dan kekurangan.
Di akhir sambutan Ahmad Jiansi sekaligus juga menyampaikan permohonan maaf sehubungan akan tibanya Idul Fitri 1444 Hijriyah.
Kegiatan silaturahmi dan buka puasa bersama jajaran MUI Batola ini juga dirangkai penyerahan sarung dari Sekda kepada jajaran Pengurus MUI Batola yang diterimakan secara simbolis oleh Ketua MUI Batola KH Ahmad Jiansi Majedi dan Sekretaris H Hair.
Baca juga: DPRD sampaikan rekomendasi LKPJ Pemkab Batola 2022