Realisasi Sensus Ekonomi Kalsel Capai 87,06 Persen

Banjarbaru,  (Antaranews Kalsel) - Realisasi sensus ekonomi di Kalimantan Selatan yang dilaksanakan oleh Badan Pusat Statistik mencapai 87,06 persen dari empat hari pelaksanaan sensus yang dijadwalkan berakhir 31 Mei 2016.

Ketua tim sekretariat SE Kalsel Arih Dwi Prasetyo di Kota Banjarbaru, Jumat mengatakan, realisasi sensus ekonomi itu berdasarkan data terakhir, Jumat (27/5) pukul 09.55 Wita.

"Data realisasi sensus ekonomi berubah setiap saat sesuai laporan masuk sehingga kami mengambil data terkini sesuai jam saat data dicetak yakni 87,06 persen," ujarnya.

Menurut Arih yang juga Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Kalsel, capaian 87,06 persen itu berasal dari target blok sensus dengan realisasi yang dihimpun petugas.

Disebutkan, dari target 8.191 blok sensus berhasil terealisasi sebanyak 7.131 blok sensus sehingga terdapat 1.060 blok sensus yang masih dalam tahap pendataan.

"Dari 1.060 blok sensus yang masih dalam tahap pendataan itu, sebanyak 767 blok sedang didata, sedangkan 293 blok sensus masih dalam proses pendataan," ungkapnya.

Ia mengatakan, dari 13 kabupaten dan kota di Kalsel, ada tiga kabupaten yang berhasil menyelesaikan target dengan capaian realisasi blok sensus sebesar 100 persen.

"Tiga kabupaten yang berhasil merealisasikan target blok sensus 100 persen yakni Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Hulu Sungai Utara (HSU) dan Kabupaten Tabalong," ucapnya.

Sementara, 10 kabupaten dan kota lainnya belum mencapai 100 persen target seperti Kota Banjarbaru dengan capaian terendah 72,70 persen disusul Kota Banjarmasin dan Tapin.

"Kami membantu daerah yang masih belum menyelesaikan target SE baik menurunkan petugas organik BPS maupun petugas penyelesaian data membantu menyelesaikan," ujarnya.

Dikatakan, meski pun masih belum mencapai 100 persen, pihaknya yakin pendataan selesai sampai batas waktu yang ditetapkan hingga tanggal 31 Mei 2016 mendatang.

"Kami optimistis pendataan seluruh blok sensus selesai hingga batas waktu yang ditentukan. Jika pun masih ada yang terlewat, bisa diselesaikan hingga awal Juni 2016," katanya.