Balangan (ANTARA) - Pemerintah Daerah Kabupaten Balangan memperoleh penghargaan atas capaian Universal Health Coverage (UHC) dari Wakil Presiden Republik Indonesia Ma'ruf Amin.
Penghargaan tersebut diterima Asisten 1 Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Kabupaten Balangan Gazali Al Patah di Balai Sudirman, Jakarta, Selasa.
"Tentunya kami sangat bangga atas penghargaan ini, terima kasih kepada BPJS Kesehatan Cabang Barabai yang telah bekerja keras agar masyarakat Kabupaten Balangan bisa terjamin ke dalam program JKN ini," kata Gazali.
Gazali menuturkan, dengan telah tercapainya UHC di Kabupaten Balangan ini maka fasilitas kesehatan juga harus kian optimal dalam melayani, ke depan pemda akan terus memastikan seluruh penduduk Balangan tetap terjamin akses layanan kesehatannya melalui program JKN-KIS.
Sementara Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti mengatakan BPJS Kesehatan bekerja keras melakukan berbagai advokasi kepada pemerintah daerah agar seluruh penduduk di masing-masing wilayah dapat diintegrasikan dengan Program JKN-KIS.
Menurut Ghufron, tercapainya predikat UHC juga harus memastikan bahwa setiap penduduk memiliki akses terhadap layanan kesehatan yang adil, merata dan bermutu.
"Untuk itu, BPJS Kesehatan juga berupaya memperluas akses layanan kesehatan tersebut dengan bekerja sama dengan fasilitas kesehatan baik tingkat pertama maupun tingkat lanjutan (rumah sakit)," ujarnya.
Ghufron melanjutkan, BPJS Kesehatan mendorong kementerian dan pemda terkait dalam hal pemenuhan sarana dan prasarana di daerah agar mutu layanan kesehatan dapat dirasakan sama, dimanapun peserta itu berada.
Ghufron menuturkan, penyelenggaraan Program JKN-KIS saat ini sudah pada jalurnya dan telah terbangun sebuah ekosistem JKN-KIS yang kuat dan andal didukung oleh pemanfaatan teknologi informasi serta digitalisasi layanan yang terus dikembangkan.
"Dengan kondisi finansial yang sehat, tidak ada gagal bayar klaim kepada fasilitas kesehatan bahkan BPJS Kesehatan memberikan uang muka layanan untuk memastikan terjaganya cashflow rumah sakit. Harapannya fasilitas kesehatan lebih nyaman dalam memberikan layanan kepada peserta tanpa ribet dan tanpa diskriminasi," tuturnya.