Batulicin (ANTARA) - Menjelang Bulan Ramadhan 1444 Hijriah harga kebutuhan pokok di pasar tradisional Kotabaru Provinsi Kalimantan Selatan, semakin mahal.
"Hal itu terjadi sejak beberapa minggu yang lalu, bahkan ada beberapa komoditi harganya naik hingga 23 persen," kata salah satu warga Desa Baharu Utara Susanty, di Batulicin Ahad.
Dia mengatakan, harga cabai rawit yang awalnya Rp65.000/kg naik Rp15.000 menjadi Rp80.000/kg, bawang merah naik Rp8.000/kg dari Rp28.000 menjadi Rp36.000/kg.
Minyak goreng, bawang putih, telur, gula pasir, tepung terigu, beras, dan susu juga mengalami kenaikan harga namun tidak signifikan.
Begitu juga dengan harga sayuran seperti tomat, wortel, kentang, buncis, dan kacang rata-rata harganya naik hingga Rp2.000-Rp3.000/kg.
Dirinya mengaku kaget saat belanja kebutuhan dapur di Pasar Induk Kemakmuran Kotabaru bahwa semua harga komoditi di pasar tersebut naik semua.
"Kami berharap ada peran dari pemerintah untuk mengatasi masalah ini, apalagi menjelang puasa dan lebaran Idul Fitri. Diharapkan semua harga komoditi bisa menurun," pintanya.
Sementara itu salah satu pedagang sayur di Pasar Induk Kemakmuran, Daryoto (55) menerangkan bahwa naiknya harga cabai di Kotabaru disebabkan harga dari pemasok juga naik.
"Cabai yang kami datangkan dari Pulau Sulawesi dan Surabaya harganya sudah naik, secara terpaksa kami juga ikut menaikkan harga saat menjual kembali agar tidak rugi," katanya.
Menurut Daryoto, naiknya harga komoditi lainnya yang ada di pasar Kotabaru juga dipengaruhi dengan naiknya harga BBM beberapa bulan lalu sehingga berimbas pada harga komoditi hingga saat ini.