Manajer program Corporate Social Responsibility (CSR) PT Adaro Energy Ghufron Sholihin di Tanjung, Senin mengatakan, sosialisasi program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) merupakan kegiatan berkelanjutan yang dilaksanakan YABN sejak 2012.
"Kita ingin membangun kesamaan pandangan terkait upaya membangun desa yang terbebas dari Buang Air Besar sembarangan dengan sasaran kegiatan diantaranya kepala desa, petugas puskesmas dan bintara pembina desa," jelas Ghufron.
Melalui program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat ini ditargetkan kabupaten paling Utara di Provinsi Kalsel ini sudah terbebas dari BAB sembarangan pada 2018.
Mengingat dampak dari BAB sembarangan selain menimbulkan pencemaran lingkungan juga menyebabkan penyakit seperti diare karena masih tingginya ketergantungan masyarakat akan keberadaan sungai.
Sosialisasi ini digelar di aula Bappeda Kabupaten Tabalong bekerjasama Dinas Kesehatan setempat yang diikuti perwakilan aparat desa, petugas puskesmas, koramil hingga satuan kerja terkait lainnya.
Di Kabupaten Tabalong sendiri tercatat ada lima desa yang telah bebas Buang Air Besar (BAB) sembarangan atau Open Defecation Free (ODF) yakni Desa Kasiau, Desa Padang Panjang, Desa Kembang Kuning, Desa Ribang, dan Desa Kambitin.
Tahun ini program yang sama dilaksanakan di 13 desa mencakup lima pilar diantaranya Bebas dari Buang Air Besar Sembarangan (ODF) mencakup cuci tangan pakai sabun (CTPS), pengelolaan makanan dan minuman, sampah dan limbah cair rumah tangga.
Sebagai bentuk dukungan, tahun lalu sebanyak 16 kepala desa mengikuti deklarasi desa bebas BAB sembarangan bersamaan dengan digelarnya Festival Dangsanak Adaro yang dilaksanakan Yayasan Adaro Bangun Negeri.