Banjarmasin (ANTARA) - Ketua Komisi IV Bidang Kesra DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) HM Lutfi Saifuddin mengatakan, "stunting" atau keterbelakangan pertumbuhan Balita di provinsinya "emergency" (darurat).
"Stunting di provinsi kita masuk tertinggi dari seluruh provinsi di Indonesia," ujarnya saat menerima audiensi LAZISMU Kalsel di Ruang Komisi IV - Lantai IV Gedung DPRD Kalsel, Rabu
"Dari informasi yang kita terima penyebab tingginya stunting tersebut juga terkait perkawinan usia dini yang juga Kalsel masuk tertinggi," lanjutnya.
Namun anggota DPRD Kalsel dua periode itu tidak menyebutkan angka-angka, baik masalah stunting maupun perkawinan usia dini tersebut, kecuali mengatakan, tingginya perkawinan usia dini salah satu faktor penyebab karena keadaan pandemi COVID-19 yang berlangsung lebih kurang dua tahun.
Oleh karena itu, wakil rakyat asal daerah pemilihan Kalsel I/Kota Banjarmasin tersebut juga meminta perhatian LAZISMU untuk turut berpartisipasi menekan stunting dan perkawinan usia dini.
"Mungkin sesuai tingkat kemampuan LAZISMU bisa memberi motivasi warga masyarakat Kalsel untuk bersama-sama menekan stunting dan perkawinan usia dini," demikian Lutfi didampingi anggota Komisi IV H Risdianto Haleng.
Risdianto, wakil rakyat asal daerah pemilihan Kalsel VI/Kabupaten Kotabaru dan Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu) itu menambahkan, agar LAZISMU sering berkomunikasi masalah program.
Wakil rakyat pengganti antarwaku dari almarhum H Hamsyuri itu menyatakan, dirinya siap membantu LAZISMU sebatas kemampuan yang ada.