Banjarmasin (ANTARA) - Ketua Komisi IV Bidang Kesra DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) HM Lutfi Saifuddin berpendapat, zakat "harta Karun" dari hasil kekayaan alam di provinsinya cukup potensial untuk pembangunan umat.
"Namun zakat harta karun tersebut belum tergarap maksimal, bahkan hampir tak tersentuh," ujarnya saat menerima audensi LAZISMU Kalsel di Banjarmasin, Rabu.
"Padahal zakat harta karun seperti hasil tambang dan sarang walet itu 10 persen atau lebih besar dari zakat gaji pegawai negeri yang hanya 2,5 persen," lanjut Ketua Komisi IV yang juga membidangi keagamaan tersebut.
Oleh karenanya, menurut anggota DPRD Kalsel dua periode itu, perlu gaung zakat harta karun tersebut agar para pengusaha seperti yang bergerak pada pertambangan batu bara dan usaha sarang walet mengetahui.
"Kemudian lebih dari itu, para pengusaha yang mengambil harta karun tersebut membayarkan zakat dilaur kewajiban-kewajiban terhadap negara atau daerah sesuai prosedur dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku," tegasnya.didampingi anggota Komisi IV H Risdianto Haleng.
"Sebab kalau zakat harta karun terkumpul secara maksimal betapa besar. Mungkin lebih besar dari APBD provinsi dan bisa menjadi modal pembinaan serta pengembangan umat," demikian Lutfi Saifuddin.
Sementara Risdianto Haleng menyatakan sependapat dengan Ketua Komisinya agar pola penyusunan program LAZISMU Kalsel berdasarkan ketersediaan anggaran agar tidak terlalu merepotkan dalam merealisasi program kerja.
Sebagai contoh penyusunan program kerja Tahun 2023 berdasarkan ketersediaan anggaran Tahun 2022 dengan mengalokasikan hal yang tidak terduga.
Sedangkan Sekretaris Pengurus Wilayah LAZISMU Kalsel H Sumadi Burhan selain menyatakan terima kasih atas penerimaan Komisi IV, juga menyinggung Lansia dan sekaligus sebagai penyemangat wakil rakyat tingkat provinsi tersebut.
"Lansia tidak hanya lanjut usia, tapi lanjutkan jangan sia-sia," kata laki-laki berusia 74 tahun itu dengan semangat.
Dalam pertemuan dengan Komisi IV tersebut, LAZISMU Kalsel memaparkan rencana program kerjanya Tahun 2023 antara menyantuni para mu'alaf di daerah Pegunungan Meratus.
Selain itu, membanu pembinaan dan pengembangan pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) sebagai salah satu upaya menggerakan ekonomi kerakyatan di Kalsel.
Usia pertemuan dengan LAZISMU Kalsel, Komisi IV menerima audensi Pengurus Wilayah Nasyiatul Aisyiyah (PWNA) Kalsel pada tempat yang sama di Ruang Kondisi tersebut Lantai IV Gedung DPRD provinsi setempat.