Batulicin (ANTARA) - Perusahaan tambang batubara milik PT BIB yang beroperasi di Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, kembali melakukan pembinaan terhadap masyarakat yang tinggal "Bumi Bersujud" menjadi driver dump truck (DT) yang profesional.
"Kali ini ada 371 orang yang mendaftarkan diri. Dan yang dinyatakan lulus seleksi sebanyak 100 orang," kata Senior Manager Corporate Social Responsibility (CSR) PT BIB, Dindin Makinudin, di Batulicin Selasa.
Ia menjelaskan, untuk melakukan seleksi pihak perusahaan juga menggandeng Fakultas Psikologi dari Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin.
Bagi peserta yang tidak lolos pada tahap I, pihak perusahaan juga memberikan kesempatan agar yang bersangkutan dapat mengikuti Kembali di batch ke II.
"Insya Allah akan dilakukan pada 2023," jelasnya.
Menurut Dindin, pelatihan ini bukan hanya untuk warga yang tinggal di ring satu perusahaan, melainkan bagi mereka yang tinggak di ringdua dan tiga juga dapat mendaftarkan diri sebagai calon peserta.
"Kami membuka kesempatan bagi siapa saja yang ingin menambah skill terutama skill mengemudi," tegas Dindin.
Mekanismenya, tahap awal pelatihan para peserta dilatih mengemudi kendaraan roda empat, kemudian dilanjutkan dengan latihan mengemudi roda sepuluh jenis DT.
Saat pelatihan, para peserta dibagi menjadi dua kelas, yakni kelas teori dan kelas praktek yang didampingi langsung oleh team balai latihan kerja (BLK) Tanah Bumbu yang bekerja sama dengan PT BIB.
Selain pelatihan yang didapat, peserta juga mendapatkan sertifikat, SIM A dan juga kesempatan untuk bisa magang di kontraktor hauling (mitra) dengan persyaratan sesuai dengan kebijakan masing-masing kontraktor.
PT BIB membuat program pelatihan mengemudi operator DT mengingat banyaknya masyarakat yang belum memiliki skill mengemudi, sedangkan kesempatan atau peluang bekerja sebagai pengemudi terbuka lebar. Bukan hanya di Kabupaten Tanah bumbu tetapi juga di IKN Kaltim.
"Biaya program ini kurang lebih mencapai 600 juta," jelasnya.
Sementara itu, CEO PT BIB R. Utoro menyampaikan, perusahaan berkomitmen menjalankan delapan pilar CSR salah satunya adalah bidang pendidikan melalui pelatihan mengemudi dumptruck.
"Program pemberdayaan masyarakat (PPM) perusahaan merupakan program yang telah dirancang dengan memperhatikan kearifan lokal ataupun kebiasaan masyarakat lokal yang ada di lingkar operasional perusahaan," terangnya.
Menurut Utoro, indikator indeks kemakmuran pra dan pasca tambang menjadi barometer keberhasilan program CSR perusahaan.
"Program CSR dianggap berhasil kalau indeks kemakmuran masyarakat terus meningkat. Untuk itu delapan pilar CSR tersebut sangat konsentrasi menjalankan kegiatan dengan memperhatikan kebutuhan masyarakat setempat," imbuhnya.
Dirinya berharap dengan implementasi delapan pilar CSR kepada masyarakat akan terus meningkatkan indeks kemakmuran.
Kedepannya, masyarakat dapat menjalankan ekonomi sektor riil yang mandiri dan berkelanjutan.