Bupati Tanah Laut Bambang Alamsyah di Pelaihari, Rabu kepastian pembangunan PLTBg tersebut karena telah melakukan penandatanganan kontrak pembangunan PLTBg antara Kementrian ESDM melalui Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi dengan PT Citra Putra Kebun Asri Jorong.
Dia berharap dibangunnya Pembangkit Listrik Tenaga Biogas berbasis limbah cair kelapa sawit tersebut mampu memberikan tambahan energi listrik satu megawatt untuk masyarakat Tanah Laut.
Ia mengatakan pembangunan PLTBg tidak saja untuk mencukupi kebutuhan listrik di Bumi Tuntung Pandang, namun juga untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Secara terpisah, perwakilan Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM Trois Dilisusendi mengatakan pembangunan PLTBg merupakan salah satu bentuk pemanfaatan potensi limbah pertanian yang tersebar di Indonesia.
Dijelaskannya, pembangunan PLTBg dapat menjadi solusi bagi daerah-daerah yang sampai saat ini masih belum mendapat akses listrik PLN, dan kalau memungkinkan dapat ditarik jaringan listrik PLN.
Selain itu, jelas dia, PLTBg berbasis limbah cair sawit memiliki beberapa kelebihan antara lain dapat beroperasi 24 jam, stabil, dapat diandalkan, dan tidak dipengaruhi faktor cuaca, ramah lingkungan.
Dia mengemukakan listrik yang dihasilkan dari biogas relatif murah, dibandingkan dengan teknologi listrik berbasis bahan bakar minyak seperti, genset diesel atau Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD).
ia mengatakan limbah padat dari pabrik kelapa sawit juga dapat dijadikan pupuk ramah lingkungan sehingga mengurangi efek rumah kaca.
Dibangunnya PLTBg di Tanah Laut, sebut dia, merupakan proyek percontohan di Kalsel karena akan dibangun 75 titik penerangan jalan umum pintar bertenaga surya dari Kementerian ESDM.
Dia berharap dibangunnya Pembangkit Listrik Tenaga Biogas berbasis limbah cair kelapa sawit tersebut mampu memberikan tambahan energi listrik satu megawatt untuk masyarakat Tanah Laut.
Ia mengatakan pembangunan PLTBg tidak saja untuk mencukupi kebutuhan listrik di Bumi Tuntung Pandang, namun juga untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Secara terpisah, perwakilan Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM Trois Dilisusendi mengatakan pembangunan PLTBg merupakan salah satu bentuk pemanfaatan potensi limbah pertanian yang tersebar di Indonesia.
Dijelaskannya, pembangunan PLTBg dapat menjadi solusi bagi daerah-daerah yang sampai saat ini masih belum mendapat akses listrik PLN, dan kalau memungkinkan dapat ditarik jaringan listrik PLN.
Selain itu, jelas dia, PLTBg berbasis limbah cair sawit memiliki beberapa kelebihan antara lain dapat beroperasi 24 jam, stabil, dapat diandalkan, dan tidak dipengaruhi faktor cuaca, ramah lingkungan.
Dia mengemukakan listrik yang dihasilkan dari biogas relatif murah, dibandingkan dengan teknologi listrik berbasis bahan bakar minyak seperti, genset diesel atau Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD).
ia mengatakan limbah padat dari pabrik kelapa sawit juga dapat dijadikan pupuk ramah lingkungan sehingga mengurangi efek rumah kaca.
Dibangunnya PLTBg di Tanah Laut, sebut dia, merupakan proyek percontohan di Kalsel karena akan dibangun 75 titik penerangan jalan umum pintar bertenaga surya dari Kementerian ESDM.