Banjarmasin (ANTARA) - Pemerintah kota (Pemkot) Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan, melalui kantor Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) setempat menggelar Focus Group Discussion (FGD) mengenai rencana detail tata ruang (RDTR) dan kajian lingkungan hidup strategis (KLHS) kawasan perkotaan Banjarmasin
FGD di Rattan Inn Hotel Banjarmasin tersebut berlangsung, Senin, dibuka oleh Sekdako, Ikhsan Budiman, yang didampingi kepala PUPR Banjarmasin, Suri Sudarmadiyah.
FGD tersebut diikuti perwakilan berbagai instansi lingkup Kota Banjarmasin, akademisi, tokoh masyakat, serta organisasi pecinta lingkungan, yang menampilkan makalah detil tata ruang yang disampaikan oleh konsultan, M Zabir.
Dalam paparan, yang dipandu moderator Kepala Bidang Tata Ruang DPUPR, Umar Rachmani, tersebut ia menjelaskan secara rinci tujuan penataan ruang guna mewujudkan kota Banjarmasin sebagai gerbang Pulau Kalimantan, pusat perkotaan inti metropolitan Banjarbakula.
Selain itu bagaimana Kota Banjarmasin sebagai penyangga rencana ibukota negara yang berkarakter dan berkelanjutan berdasarkan potensi unggulan daerah.

Disebutkan fungsi wilayah perkotaan sebagai pusat kegiatan nasional, perkotaan inti metpropolitan Banjarbakula, pusat koleksi dan distribusi regional Pulau Kalimantan, penyangga ibukota negara, pusat permukiman perkotaan, pusat pelayanan fasilitas umum dan sosial regional, pusat perdagangan dan jasa skala regional, serta pariwisata berbasis sungai.
Tujuan lainnya mewujudkan kawasan perkotaan Banjarmasin sebagai pusat pertumbuhan ekonomi regional
Disebutkan pula rencana struktur ruang yang terbagi beberapa bagian, seperti pengembangan pusat pelayanan, jaringan transportasi, jaringan air minum, pengelolaan air limbah jaringan persampahan dan jaringan prasarana lainnya.
Dalam pola ruang dipaparkan pula rencana zona lindung, ruang terbuka hijau, zona cagar budaya, zona budidaya, zona industri, zona pariwisata, zona perumahan, zona pelayanan umum, zona perdagangan dan jasa, zona perkantoran, serta zona campuran.
Paparan konsultan tersebut memperoleh respon dari peserta FGD, ada yang mengkritisi, ada yang menambahkan, ada yang memberikan saran yang kesemuanya terjawab dalam diskusi di akhir kegiatan yang berlangsung sehari tersebut.
Baca juga: Pemkot Banjarmasin gelar kompetisi inovasi untuk ekonomi kreatif
Baca juga: Sampah plastik Banjarmasin turun jadi 12% setelah larangan