Banjarmasin (ANTARA) - Tokoh Nahdlatul Ulama (NU) DR KH Muhammad Tambrin menyampaikan arah kebijakan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU): visi dakwah menyongsong satu abad NU pada 16 Rajab 1444 Hijriyah atau 7 Februari 2023.
Sebagai organisasi kemasyarakatan Islam terbesar di Indonesia, NU sudah tidak diragukan lagi peranannya dalam membangun peradaban civil society atau masyarakat sipil, sebutnya dalam rilis resminya yang disampaikan Ahad. .
Dikatakan tokoh yang termasuk unsur Ketua PBNU Pusat bidang Keagamaan tersebut, NU dilahirkan dengan mengusung cita-cita peradaban, yaitu mewujudkan tata dunia yang harmonis dan adil berdasarkan akhlaqul karimah dan penghormatan terhadap kesetaraan martabat di antara sesama manusia.
Strategi menuju cita-cita itu, kata Tambrin, diawali dengan konsolidasi basis, yaitu, memberdayakan jama’ah sebagai kekuatan kultural untuk merawat nilai-nilai luhur yang diwariskan oleh para ulama dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Menjadi narasumber pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Lembaga Dakwah PBNU di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta pada 25-27 Oktober 2022, Tambrin menjabarkan visi dan misi NU, hingga menyongsong satu abad NU.
Menurut Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi Kalsel ini, sebagai landasan penting menyusun tangga-tangga menggapai target dan tujuan menuju satu abad NU dan perannya di kancah dunia, maka Muktamar ke-34 telah mengamanatkan tiga agenda besar.
Tiga agenda besar itu, kata Tambrin, pertama adalah agenda berskala nasional berupa semua ikhtiar yang bertujuan membangun kemandirian jam'iyah dan jama'ah.
Selanjutnya yang kedua, adalah agenda yang berskala global, yaitu keharusan NU mengambil peran yang lebih signifikan dalam menciptakan perdamaian dunia.
Terakhir atau ketiga, kata dia, adalah untuk tercapainya dua agenda besar ini konsolidasi internal menjadi kebutuhan mutlak dan keharusan yang tak bisa ditawar.
Sedangkan misi dakwah NU dibaginya empat, yakni pertama menggiatkan dan meningkatkan mutu dakwah Islam Ahlussunnah wal Jamaah an Nahdliyyah.
Kemudian yang kedua menanamkan aqidah dan pemikiran Islam Ahlussunnah wal Jamaah an Nahdliyyah. Ketiga adalah mengembangkan SDM dakwah NU untuk kemaslahatan umat, bangsa dan dunia.
Yang keempat, membangun solidaritas dakwah Islam Ahlussunnah wal Jamaah an Nahdliyyah Internasional dan turut mendukung terciptanya perdamaian dunia.