"Jangan takut atau menghindar saat petugas sensus ekonomi datang, tetapi diterima dengan tangan terbuka dan sampaikan informasi benar serta akurat," ujarnya di Martapura, Jumat.
Imbauan itu disampaikan bupati usai memimpin apel siaga 556 petugas sensus ekonomi yang direkrut Badan Pusat Statistik (BPS) Banjar di halaman kantor bupati setempat.
Menurut bupati, sensus ekonomi merupakan program nasional yang dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia dengan sasaran kegiatan usaha yang dilaksanakan masyarakat.
"Tujuannya memperoleh data dasar dari unit usaha maupun perusahaan yang bergerak di berbagai aktivitas usaha kecuali usaha pertanian," ucap bupati yang dilantik 17 Februari 2016.
Sedangkan manfaat sensus bagi pemerintah sebagai data dasar perencanaan ekonomi, mengetahui potensi ekonomi, dan peta penyebaran tiap sektor usaha.
"Bagi dunia usaha akan bermanfaat sebagai dasar perencanaan maupun pengembangan usaha, penentuan pangsa pasar, potensi pasar serta jumlah usaha sejenis," ujarnya.
Kepala BPS Banjar Edy Rahmadi mengatakan, sensus ekonomi cukup sensitif karena berkaitan pencacahan kegiatan usaha sehingga dikawatirkan masyarakat menghindar.
"Namun, kami menjamin sensus ekonomi bukan semata mengetahui besaran usaha yang dikaitkan dengan pajak tetapi murni mendata kegiatan usaha masyarakat," kata dia.
Apel siaga diikuti seluruh petugas sensus ekonomi Kabupaten Banjar terdiri dari 400 pencacah lapang, 137 pengawas lapangan, 19 koordinator sensus kecamatan.
Apel menandai pelepasan petugas diisi pemakaian rompi dan atribut serta penyematan pin petugas sensus yang dilakukan bupati kepada dua orang perwakilan petugas.