Banjarmasin (ANTARA) - Pengurus Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) memastikan ikut membantu menangani permasalahan kasus stunting hingga kematian ibu dan bayi di Kalimantan Selatan.
"Sebabnya penyakit gigi dan mulut berkaitan erat dengan stunting juga kematian ibu dan bayi," ujar Ketua PDGI Kalsel drg Budi Rukhiyat yang baru dilantik untuk periode 2022-2025 di Gedung Mahligai Pancasila Banjarmasin, Sabtu.
Dia menyampaikan, sebagai organisasi profesi seperti halnya Ikatan Dokter Indonesia (IDI), PDGI berkomitmen mendukung kebijakan Pemerintah Provinsi Kalsel, khususnya di bidang kesehatan masyarakat.
Saat ini perhatian publik pada permasalahan kesehatan masyarakat, diakuinya, tercurah pada stunting atau kondisi gagal tumbuh pada balita yang isunya kini jadi nasional, dan di Kalsel kasusnya cukup banyak.
Sama halnya dengan masalah kematian ibu melahirkan dan kematian bayi, ucap Budi, juga menjadi masalah yang belum usai dihadapi negeri ini, termasuk di Kalsel.
Penyebabnya ketiga masalah kesehatan ini memang beragam, ucap dia, namun ada sisi penyebab kasusnya itu karena penyakit gigi dan mulut, khususnya pada gusi.
"Dari penelitian, pada banyak ibu-ibu hamil terdapat lubang gigi. Penyakit gusi, ini berkaitan erat menimbulkan penyakit hipertensi saat kehamilan dan melahirkan," ujar Budi.
Dengan kondisi itu, tentunya kesehatan ibu saat melahirkan demikian juga bayinya terancam, karena itu mengakibatkan asupan gizi kurang, sehingga balitanya jadi stunting.
Budi menyampaikan, ada lebih 60 jurnal yang membahas mengenai masalah penyakit mulut dan gusi ini yang sangat berpengaruh bagi kesehatan ibu hamil dan bayi yang dilahirkannya.
Karenanya, kata Budi, PDGI Kalsel akan menggencarkan sosialisasi terkait ini ke masyarakat sebagai langkah antisipasi lebih dini.
"Yang penting itu bagaimana sikat gigi dengan benar," ujarnya.
Sebab dalam penelitian pula, kata Budi, masyakarat Kalsel sudah 90 persen melakukan sikat gigi, namun minim yang melakukan sikat gigi secara benar.
"Yang harus diperhatikan juga, sebelum tidur harus sikat gigi dulu," ujarnya.
Berita terkait: Pemprov Kalsel Pacu Penurunan Stunting di Banua
Berita terkait: BKKBN tangani stunting melalui "RAN Pasti"