Banjarmasin (ANTARA) - Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor mengungkapkan bahwa perekonomian di daerahnya saat ini telah berangsur pulih setelah terdampak pandemi COVID-19.
"Seiring membaiknya situasi COVID-19 ini. Perekonomian Kalsel juga ikut membaik, setelah mengalami kontraksi minus 1,81 persen (2020). Perekonomian Kalsel tumbuh 3,48 persen di tahun 2021," ujarnya dalam sambutan, saat puncak acara hari jadi Kalsel ke 72 di Titik O KM Banjarmasin, Senin.
Pemerintah, kata dia, hingga hari ini terus berupaya untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, selaras dengan momentum membaiknya situasi COVID-19 ini.
"Insya Allah akan diproyeksikan lebih baik lagi di tahun 2022 ini" ujarnya.
Daerah yang diibaratkan Gubernur Kalsel sebagai "sehelai benang dari surga" ini, potensinya akan terus digali untuk membuka peluang-peluang investasi.
"Peluang investasi khususnya di sektor pariwisata, industri manufaktur, pertanian dan perkebunan serta sektor UMKM di Kalimantan Selatan," ujarnya.
Selain itu, sekarang ini pihaknya juga memproyeksikan untuk fokus membangun sumber daya manusia (SDM).
"Alhamdulillah, jika kita melihat grafik indeks pembangunan manusia (IDM) Kalsel terus meningkat dari 69,05 (2016) menjadi 71,28 (2021)," ujarnya.
Gubernur berkata, capaian sekarang tidak lepas dari peran TNI-Polri dan seluruh lapisan masyarakat hingga vaksinasi COVID-19 sudah mencapai 70 persen.
Hal tersebut selaras dengan penyampaian Bank Indonesia saat Gerakan Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) pada 23 Juli lalu.
"Perekonomian Kalsel terus meningkat, tidak hanya bertumpu pada sektor batu bara dan CPO (minyak sawit) sebagai komoditas ekspor, tetapi juga produk produk UMKM," ujar Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo, saat sambutan melalui virtual di Gernas BBI Kalsel itu.
Salah satu yang disorot Perry, yaitu pertumbuhan UMKM. Kata dia, UMKM kini menjadi salah satu sumber pertumbuhan ekonomi Kalsel.
"Hal itu menjadi sumber kekuatan ekonomi di Kalsel. Ekspor produk UMKM Kalsel ke pasar global sudah mencapai Rp16,9 miliar," ujarnya.