Balangan (ANTARA) - Pekerjaan memang sulit dicari, tetapi lebih mudah diciptakan demikian pendapat sebagian orang di Kabupaten Balangan, Provinsi Kalimantan Selatan, setidaknya apa yang dilakukan oleh Normansyah seorang petani Desa Panggung, Kecamatan Paringin Selatan.
Lelaki yang tidak memiliki sekolah tinggi tinggi tersebut tak berangan angan menjadi pegawai negeri atau bekerja dikantoran swasta, lebh memilih bekerja di ladang atau berkebun, terutama berkebun komoditi yang banyak dicari orang.
Pilihannya jatuh pada berkebun cabe keriting dan cabe sayur, walau komoditi tersebut tehnis budidayanya belum terlalu dikuasai karena sebelumnya warga setempat hanya familiar berkebun cabe rawit dan cabe tiung saja.
Tetapi karena terus belajar kepada orang yang bisa, serta sedikit sedikit belajar melalui medsos seperti youtube, maka berani mencoba dan hasilnya ternyata cukup menjanjikan.
Apalagi tanaman cabe ini masa produksinya cukup lama, yakni sekitar dua tahun, sehingga sekali menanam panennya cukup lama.
Berkat keuletan dan kerja keras, norman bersama keluarga mengelola lahan yang tadinya kebun karet yang ditebang kemudian disulap menjadi kebun cabe, setelah menyewa traktor membuat undukan tanah dan saluran air hujan, sehingga tanah menjadi subur.
Setelah mencoba membaca di google kemudian ia mencoba membeli bibit cabe atau tomat yang banyak dijual belikan di berbagai toko alat alat pertanian, baik yang ada di Kota Paeringin, maupun Kota Barabai.
Alhasil setelah sabar menunggu tak terlalu lama dan cabe berbuah lebat dan sekarang harga cabe sayur Rp55 ribu per kilogram, sementara cabe keriting mencapai rp65 ribu per kilogram.
"jika sehari panen sepuluh kilogram saja untuk cabe sayur maka hasil yang diperoleh sudah sekitar Rp550 ribu per hari," tambahnya seraya tersenyum, bayangkan jika masa produksi sampai dua tahun makanya berkebun cabe menjajikan di lihat segi ekonomi.