Banjarmasin (ANTARA) - Perubahan iklim global menimbulkan banjir rob yang sering terjadi belakangan ini sangat dikeluhkan warga pinggiran Kota Banjarmasin, yang wilayahnya termasuk pasang surut.
Seperti penuturan beberapa ibu di bilangan Sungai Gampa, Kelurahan Sungai Jingah, Kecamatan Banjarmasin Utara, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Kamis, yang menyebutkan banjir rob tak hanya merendam pekarangan dan jalanan, tetapi juga merusak tanaman.
"Sejak dua tahun belakangan ini banjir rob sering melanda pemukiman kami, sering terjadi di malam hari, sulit menuju perkampungan karena jalanan juga terendam," kata Ny Sanah penduduk setempat.
Bukan hanya merendam lahan tetapi sering pula banjir rob sampai ke lantai rumah, khususnya bagian belakang atau pedapuran, hingga banyak lantai kayu yang rusak atau jabuk, tambahnya lagi.
Selain itu, banyak tanaman buah buahan yang mati lantaran seringnya batang pohon terendam, dan sekarang tinggal puing puing pohon dan ranting saja lagi.
Selain itu, sebagian lahan persawanan sulit digarap, dan menjadi semak belukar, bahkan ada beberapa tanaman yang perkembangannya sangat cepat, padahal sebelumnya jenis tanaman tersebut belum pernah ada.
Seperti tanaman susupan, sepintas seperti tanaman susupan yang disayur, tetapi kalau dicermati ternyata beda karena daunnya keras, dan perkembangannya sangat cepat hingga sebentar saja lahan kosong menjadi semak semak lantaran jenis tanaman ini berubah menjadi gulma.
Akibat masalah tersebut. sebagian warga berkeinginan pindah mencari lokasi lain untuk bermukim, dan beberapa rumah ingin di jual dan mereka ingin memilih tinggal di kawasan gambut yang tak terkena banjir rob tersebut.
Seringnya banjir rob dikeluhkan warga pinggiran Kota Banjarmasin
Kamis, 23 Juni 2022 18:35 WIB