Pelaihari (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan melalui Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) mengawal ketat perkembangan dugaan penyebaran kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang ternak di Kabupaten Tanah Laut.
Tim Kewaspadaan PMK Disbunnak Kalsel, Ditreskrimsus Polda Kalsel serta Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Tanah Laut, Minggu (15/5), melakukan monitoring perkembangan kasus dugaan atau suspect PMK pada ternak sapi di Desa Bumijaya, Kec. Pelaihari, Kab. Tanah Laut.
Hasil pemantauan di lapangan menunjukan perkembangan yang baik terhadap kesehatan ternak sapi yang suspect PMK tersebut, setelah dilakukan pengobatan dan pemberian vitamin, serta biosekuriti yang ketat d ilokasi isolasi mandiri.
Pada kesempatan ini juga dilakukan penyerahan bantuan desinfektan dari Balai Pembibitan Ternak Unggul (BPTU) – HPT Pelaihari kepada Pemerintah Kabupaten Tanah Laut untuk dapat digunakan dalam upaya pencegahan penyebaran PMK.
Kasus suspect PMK menyerang satu ekor sapi di Desa Bumijaya, pertama kali dilaporkan pada 12 Mei 2022 oleh petugas kesehatan hewan .
Kemudian Tim Terpadu segera melakukan langkah-langkah penanggulangan di antaranya pengambilan sampel oleh Balai Veteriner Banjarbaru dan pengobatan hewan sakit oleh Tim Kesehatan Hewan Kab. Tanah Laut.
Perkembangan sapi suspect PMK di Desa Bumijaya, dilaporkan saat ini sudah dalam kondisi membaik setelah mendapatkan pengobatan medis dan tradisional yang juga dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh ternak.
Mengantisipasi terjadinya penyebaran kasus PMK yang lebih luas, Pemprov Kalsel dan Pemkab Tanah Laut, melakukan penutupan Pasar hewan Sarang Halang Pelaihari yang beroperasi pada setiap hari Senin.
Kadisbunnak Kalsel, drh. Suparmi, MS saat melakukan pengecekan mengatakan, penutupan dilakukan mulai tanggal 16 Mei 2022 dan akan dijaga ketat oleh aparat gabungan dari Pemkab. Tanah Laut, Polres Tanah Laut, Satpol PP dan Dishub Tanah Laut.
“Pasar hewan Sarang Halang setiap minggunya didatangi pedagang ternak dari luar Kab. Tanah Laut, sehingga diperlukan antisipasi yang optimal pada penutupan Pasar Hewan ini, meskipun informasi mengenai penutupan pasar hewan sudah disebarluaskan melalui berbagai media,”katanya.
Penutupan pasar hewan merupakan salah satu upaya mencegah penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak rentan dan secara langsung bertujuan melindungi peternak dari kerugian ekonomi akibat Penyakit Mulut dan Kuku. Langkah cepat ini diambil agar ancaman penyebaran PMK di Kalimantan Selatan dapat dikendalikan dan situasi perdagangan ternak dapat segera kembali normal.
Pasar hewan Pelaihari ditutup, antisipasi meluasnya kasus PMK
Senin, 16 Mei 2022 23:02 WIB