Barabai (ANTARA) - Bayi Fadillah (2,5 tahun ) asal Desa Kapar, Kecamatan Batang Alai Selatan (BAS), Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) yang menderita kekurangan gizi dan hernia meninggal dunia.
Sebelumnya untuk bayi ini diberitakan diberikan pendampingan oleh Yayasan Citra Murakata Bersatu Haliau dan Puskesmas serta Demerintah Desa Kapar menghembuskan nafas terakhirnya pada Jumat (18/3) malam di RSUD H Damanhuri Barabai.
"Dikebumikan malam tadi juga sesuai dengan apa yang disampaikan keluarga, yakni ayah bayi fadillah kepada Yayasan Citra Murakata Bersatu yang melayat ke rumah duka," kata Ketua Yayasan Citra Murakata Bersatu Haliau, Ifansyah Noorhidayat, Sabtu (19/3).
Baca juga: Relawan HST galang dana untuk bayi yatim penderita kurang gizi dan hernia
Dijelaskan dia, pihaknya diberitahu bahwa pada hari rabu dan kamis lalu, kondisi fadillah memburuk dan memerlukan donor darah golongan O,sempat dicarikan pendonor dan ada yang cocok satu kantong.
Namun takdir berkata lain untuk bayi Fadillah memilih kembali ke pangkuan almarhumah ibunya yang sudah mendahului dirinya sekitar seminggu yang lalu.
Pihak keluarga megikhlaskan dan berharap itu adalah kebaikan yang terbaik untuk Fadillah, Nenek fadillah yang dalam beberapa hari ini mengalami drop kondisi fisik karena setelah kehilangan putrinya kembali, harus kehilangan cucu tercinta namun beliau ikhlas.
"Bayi fadillah merupakan suatu pekerjaan Rumah (PR) bagi kita semua, bahwa di sekitar kita ternyata masih ada di mana kasus kekurangan gizi dan kesehatan ibu hamil masih ada di Kabupaten HST pada umumnya," katanya.
Baca juga: Relawan Desa Haliau pasang tiang pengukur ketinggian air
Menurut dia, ini perlu pengawasan dan perhatian secara berjenjang baik dari pemerintah daerah sampai ke tingkat desa, serta perlunya kembali peningkatan kesadaran terhadap masyarakat untuk selalu rutin serta berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait.
"Harapan kita semua bahwa kasus bayi Fadillah adalah kasus terakhir yang didiagnosa mengalami kurang gizi, dan tugas kita bersama untuk mengatasi serta memberikan pendampingan serta pengertian, akan resiko serta bagaimana penanganan terhadap kasus tersebut," katanya.