Banjarmasin (ANTARA) - Komisi IV Bidang Kesra DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) yang juga membidangi keolahragaan merekomendasikan, selain bonus, atlet berprestasi di provinsinya juga mendapatkan "reward" (penghargaan) dari pemerintah daerah setempat.
Ketua Komisi IV HM Lutfi Saifuddin SSos menyatakan itu usai pertemuan dengan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalsel dan atlet dayung asal provinsinya yang berprestasi pada PON XX Papau Tahun 2021 di Banjarmasin, Kamis (24/2/22).
Wakil rakyat asal daerah pemilihan (Dapil) Kalsel I/Kota Banjarmasin itu menjelaskan, reward tersebut yang bisa memberikan jaminan bagi kelangsungan kehidupan atlet tersebut misalnya dengan memberi kesempatan bekerja di pemerintahan minimal sebagai tenaga honorer.
Selain itu, bagi atlet berprestasi yang masih studi pada Sekolah Menengah Atas/Kejuruan (SMA/SMK) mendapatkan bea siswa dari pemerintah daerah (Pemda); setempat.
"Hal lain yang mungkin perlu Pemda pikiran menyediakan sekolah khusus bagi siswa/siswi yang menjadi atlet berprestasi. Hal itu penting buat ketenangan orang tuanya serta yang bersangkutan agar lebih fokus," sarannya.
Pasalnya, ujar anggota DPRD Kalsel dua periode dari Partai Gerindra tersebut, selama ini/belakangan terkesan kurang perhatian terhadap atlet berprestasi, termasuk bagi mereka yang masih duduk di SMA/SMK atau sederajat.
"Oleh karenanya, wajar kalau atlet berprestasi yang masih sekolah menengah itu, prestasinya tidak bisa berkembang atau meningkat," lanjut laki-laki kelahiran Banjarmasin Tahun 1971 yang juga pembina e-sport di kota berjuluk seribu sungai tersebut.
Mengenai bonus atlet berprestasi di provinsinya, dia menyarankan, agar secara nominal cukup adil terhadap mereka yang mendapat juara beregu, jangan jauh lebih tinggi dari perorangan.
Ia mencontohkan atlet dayung Kalsel yang juara perorangan pada PON XX Papau mendapat bonus puluhan juta rupiah, sementara beregu per orang hanya jutaan rupiah.
"Pola pemberian bonus tersebut mungkin perlu diubah sehingga minimal mendekati rasa keadilan. Tidak ada perbedaan yang jauh atau terkesan kurang adil," demikian Lutfi Saifuddin.
Kedatangan atlet-atlet dayung Kalsel berprestasi pada PON XX ke "Rumah Banjar" (DPRD provinsi setempat) meminta perjuangkan agar mendapat tambahan bonus.
Sebab seperti peraih medali perunggu lomba dayung beregu "perahu naga" per orang hanya mendapat bonus Rp3 juta.
Menanggapi masalah bonus atlet berprestasi tersebut, Kepala Dispora Kalsel H Hermansyah menyatakan, hal itu sesuai kemampuan anggaran.
"Secara total anggaran untuk bonus atlet Kalsel berprestasi pada PON XX jauh lebih besar daripada PON XIX di Jawa Barat (Jabar)," kata mantan Kepala Dinas Pasar Kota Banjarmasin itu.
"Namun usulan minta tambahan bonus. Hal itu akan kita bicarakan dalam perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kalsel 2022," demikian Hermansyah sembari menyatakan, tidak janji ada penambahan.
Dewan Kalsel rekomendasikan atlet berprestasi dapatkan "reward" di luar bonus
Kamis, 24 Februari 2022 16:34 WIB