Bengaluru (ANTARA) - Harga emas tergelincir lebih lanjut pada perdagangan Asia pada Rabu pagi, menarik lebih jauh dari level tertinggi beberapa bulan di sesi sebelumnya, karena tanda-tanda sedikit de-eskalasi dalam kebuntuan Rusia-Ukraina mengurangi daya tarik safe-haven logam kuning.
Emas spot melemah 0,1 persen menjadi diperdagangkan di 1.850,91 dolar AS per ounce pada pukul 01.10 GMT. Sementara itu, emas berjangka AS merosot 0,2 persen menjadi diperdagangkan di 1.852,40 dolar AS per ounce, setelah jatuh 0,7 persen semalam di sesi AS.
Harga emas telah reli ke level tertinggi sejak Juni tahun lalu pada Selasa (15/2/2022), didukung oleh permintaan safe-haven, sebelum menyerahkan semua kenaikan tersebut di tengah berita yang menunjukkan beberapa pelonggaran dalam ketegangan Rusia-Ukraina.
Saham-saham di Wall Street dan di Eropa rebound pada Selasa (15/2/2022), sementara harga minyak turun setelah Rusia mengindikasikan akan menarik beberapa pasukan dari latihan di dekat Ukraina dan Presiden Vladimir Putin mengatakan dia melihat ruang untuk diskusi lebih lanjut dengan Barat.
Harga produsen AS naik paling tinggi dalam delapan bulan pada Januari di tengah lonjakan biaya perawatan rawat jalan rumah sakit dan barang-barang seperti makanan dan kendaraan bermotor, tanda lain bahwa inflasi yang tinggi dapat bertahan sepanjang tahun ini.
Inflasi Inggris berada di jalur untuk mencapai puncaknya pada level tertinggi 30 tahun di atas 7,0 persen pada April, tetapi perbedaan dalam perkiraan untuk harga energi dan upah membuat ekonom sektor swasta dan bank sentral Inggris terpecah atas apa yang terjadi selanjutnya.
Di antara logam mulia lainnya di pasar spot, perak turun 0,2 persen menjadi diperdagangkan di 23,30 dolar AS per ounce, platinum turun 0,4 persen menjadi diperdagangkan di 1.021,92 dolar AS per ounce, sementara paladium naik 0,3 persen menjadi diperdagangkan di 2.253,66 dolar AS per ounce.