Jakarta (ANTARA) - Kementerian Koperasi dan UKM mengharapkan para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki daya saing dan menembus pasar global.
Harapan tersebut disampaikan terkait ekspor 150 kontainer sabun olahan UMKM ke enam negara di Afrika dan Timur Tengah, yang dilaksanakan oleh PT Restu Graha Dana pada Sabtu (15/1).
"Ini salah satu prioritas kita agar UMKM masuk pasar global," ungkap Deputi Bidang UKM Kemenkop Hanung Harimba Rachman ketika mengikuti acara peluncuran ekspor, sebagaimana keterangan tertulis di Jakarta, Minggu.
Pemerintah ingin meningkatkan kontribusi ekspor UKM mencapai 17 persen di tahun 2024 yang kini baru mencapai 15,6 persen.
Menurut dia, untuk memastikan target peningkatan kontribusi ekspor UKM ini, pelaku UKM nasional membutuhkan biaya logistik yang lebih murah dan pengurusan administrasi ekspor yang lebih cepat.
Salah satu permasalahan utama UKM ialah kelangkaan kontainer sehingga berakibat terhadap mahalnya biaya pengangkutan yang meningkat 300 persen dan risiko kerusakan sangat tinggi karena lamanya penyimpanan produk
Adapun kendala lainnya ialah pemetaan permintaan domestik atau tidak adanya intelijen pemasaran (market intelligence) untuk menanggapi peluang produk, kapasitas produk, sertifikasi internasional, dan kemudahan pembiayaan ekspor bagi pelaku UKM.
“Kontribusi ekspor Indonesia masih kalah jauh jika dibandingkan dengan Tiongkok yang memiliki kontribusi ekspor UKM sebesar 68 persen dan indeks kinerja logistik 3,61 (dari skala 1-5), serta India dengan kontribusi ekspor UKM 40 persen dan indeks kinerja logistik 3,18,” katanya.
Hal ini menunjukkan masih kurangnya efisiensi waktu dalam pemenuhan dokumen ekspor serta kurangnya infrastruktur bagi pelaku UKM Indonesia untuk ekspor produk, sehingga menjadi tanggung jawab bersama menyelesaikan persoalan tersebut.
Dalam membangun ekosistem ekspor yang kondusif bagi UKM, lanjutnya, Kemenkop telah menyediakan berbagai program. Di antaranya SMESCO Hub Timur untuk mengagregasi produk UMKM dan koperasi wilayah timur Indonesia, baik untuk target pasar di dalam dan luar negeri.
Kemudian SMESCO Labo untuk pengayaan keterampilan bagi semua pelaku usaha atau industri kecil dan menengah.
“Di dalam SMESCO Labo ini, tersedia beberapa fasilitas laboratorium yang sudah tersedia, seperti mechanical lab (laboratorium mekanik), photography lab (laboratorium fotografi), food lab (laboratorium makanan), dan handycraft lab (laboratorium kerajinan),” ujar Hanung.