Amuntai (ANTARA) - Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari Banjarmasin Prof KH Dr HA Hafiz Anshary AZ MA sebut secara teknis nilai yang diberikan tim seleksi (timsel) Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama (JPT) Kabupaten Hulu Sungai Utara tidak saling mengetahui satu dengan lainnya.
"Tehnis yang kami lakukan di dalam wawancara, nilai masing-masing timsel yang diberikan itu tidak diketahui oleh yang lain, setelah selesai diserahkan kepada Sekretaris (panitia)," ujar Hafiz Anshary di Banjarmasin, Selasa (21/12)
Hafiz menerangkan, nilai yang diberikan tim seleksi (timsel) langsung dimasukan dalam amplop, hingga Minggu, (20/12) Timsel JPT sudah mewancarai 18 orang pejabat HSU namun tidak mengetahui berapa hasilnya.
Kegiatan rekaputulasi nilai juga dilakukan secara terbuka bersama sekretariat panitia dan hasilnya diserahkan kepala plt Bupati HSU untuk ditindak lanjuti.
"Pelaksanaan seleksi JPT memang sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku dan tim pansel berupaya secara maksimal untuk melaksanakan sebaik-baiknya.Tidak ada intervensi dari siapa pun,, objektivitas kita tempatkan sebagai prioritas kita," tegas Hafiz.
Sekretaris pelaksana Seleksi JPT dilingkungan Pemkab HSU, Khairi Hanan mengatakan, pihaknya melaksanakan berbagai tahapan dan rekomendasi dari komisi ASN.
"Tim Pansel juga kebetulan berasal dari akademisi, jadi tim pansel berasal dari unsur eksternal semua, sehingga InsyaAllah pelaksanaannya transparan tanpa ada intervensi dari pihak luar," terang Khairi.
Ia menyampaikan, Tim Pansel terdiri dari lima orang dari akademisi yakni Prof KH Dr HM Hafiz Anshary AZ MA selaku ketua dan empat anggotanya, Dr H Abdul Halim Shahab SH MH, Dr Murdiansyah Herman, S.Sos M.AP, Sukma Noor Akbar M.Psi dan Dr Andi Tenri Sompa, S.IP M.Si.
Syarat untuk mendaftar pada seleksi JPT juga tidak mudah, selain minimal memiliki pangkat IVa, berada dalam jabatan eselon tiga sekurang-kurangnya dua tahun, memiliki rekam jejak yang baik dan sudah mengikuti Diklatpim, menyampaikan makalah serta melakukan presentasi dan wawancara dengan tim pansel.
Kegiatan seleksi terbuka JPT di Kabupaten HSU kali ini, kata Khairi, dilatarbelakangi banyaknya kekosongan jabatan eselon dua, yakni sebanyak 21 jabatan ditambah adanya perubahan kenaikan jabatan Kesbangpol dari eselon tiga menjadi eselon dua sehingga ada 22 jabatan eselon dua yang kosong.
Ia menginformasikan, Tim Panitia Seleksi sudah melaksanakan pengisian jabatan sebanyak 10 jabatan hingga saat ini, ia berharap tahun depan semua jabatan yang kosong sudah terisi.
Salah seorang pejabat HSU dari Dinas Pendidikan yang mengikuti seleksi JPT Junaidi Gunawan mengaku senang dengan dilaksanakannya seleksi JPT karena memberi kesempatan bagi ASN mengembangkan karir di Pemda HSU khususnya.
"Diharapkan dapat membantu pemerintah juga dalam meningkatkan pelayananan kepada masyarakat," katanya.
Senada.dengan Junaidi, Sekretaris Dinas Pertanian HSU Haridi menilai setiap pimpinan harus ditetapkan melalui seleksi terbuka sehingga mendapatkan pimpinan SKPD yg kompeten, kapabilitas
"Sehingga pejabat yabg terpilih nanti memilki komitmen yang tinggi dalam melaksanakan tugasnya," pungkasnya.
Pada hari itu berkas penilaian diserahkan Timsel kepada Plt Bupati HSU H Husairi Abdi yang hadir meninjau pelaksanaan seleksi terbuka JPT di Hotel G Sign Banjarmasin.
Husairi berharap siapa pun pejabat yang lolos seleksi dan menempati posisi jabatan eselon dua bisa melaksanakan tugas dan tanggung jawab dengan sebaik-baiknya
"Melalui seleksi ini pejabat yang lolos sudah memenuhi kriteria dan persyaratan yang ditetapkan, semoga bisa menjalankan tugas dengan baik," kata Husairi
VIDEO BERITA TERKAIT :
ViDEO 1
VIDEO 2