Pelaihari, (Antaranews Kalsel) - Wakil Bupati Tanah Laut, Kalimantan Selatan, Sukamta mengatakan, anjloknya harga karet, sawit dam batu bara di Tanah Laut sangat berpengaruh terhadap penurunan perputaran uang di daerah tersebut.
"Penurunan perputaran uang di Tanah Laut sebelum anjloknya harga komoditas perkebunan dan batu bara dalam setahunnya sebesar Rp 2,2 triliun," ujar Wakil Bupati Tanah Laut Sukamta, di Pelaihari, Jumat.
Namun, menurut dia, dengan anjloknya harga komoditas perkebunan karet, dan sawit serta hasil tambang batu bara, maka perputaran uang di Tanah Laut menjadi Rp 1,2 triliun dalam satu tahunnya.
Diutarakannya, penurunan uang di Tanah Laut sangat drastis sebesar Rp 1 triliun dari Rp 2,2 triliun per tahun menjadi Rp 1,2 triliun pertahunnya.
Dijelaskannya, berdasarkan data perbankan di Tanah Laut uang yang tersimpan di Bank sebesar Rp 1,2 triliun adalah milik pemerintah daerah setempat.
Lebih lanjut dia mengemukakan, anjoknya harga komoditas karet, sawit dan batu bara, tidak hanya penurunan perputaran uang di Tanah Laut, namun beberapa kecamatan yang dulunya ramai kegiatan ekonominya sekarang menjadi sepi.
Bahkan, ucap dia, seperti di Kecamatan Jorong dan Kecamatan Kintap yang dulunya ramai dengan kegiatan usaha rumah makan, toko kelontongan dan lainnya kini sepi pembeli.
Dan sangat menyedihkan lagi, ungkap wakil bupati, akibat lesunya kegiatan ekonomi di dua kecamatan itu, banyak pemilik toko, rumah makan, rumah tempat tinggal dijual pemiliknya.
Untuk itu, terang dia, dengan berjalannya kegiatan pembangunan melalui dana APBD Tanah Laut, maka hal itu diyakini dapat memacu kembali perekonomian masyarakat setempat.
Kemudian, tegasnya, permasalahan anjloknya harga beberapa komoditas perkebunan dan pertambangan hendaknya menjadi perhatian pemerintah daerah, agar ekonomi petani semakin membaik.
Wabup : Perputaran Uang di Tanah Laut Menurun
Senin, 7 September 2015 10:36 WIB