Kotabaru (ANTARA) - Bagi kalangan pecinta anggrek, khususnya anggota Perhimpunan Anggrek Indonesia (PAI) Provinsi Kalimantan Selatan, kenal betul dengan nama M Zulfikli, warga Cantung, Kabupaten Kotabaru, Provinsi Kalimantan Selatan.
Apalagi setelah anggrek milik M Zulfikli, Phalaenopsis gigantea menjuarai kontes anggrek spices yang berlangsung di Kota Batu, Malang, yang kian melambungkan kepopulerannya di dunia per anggrekan.
Ada yang bertanya, siapa sebenarnya M Zulfikli ini, ia adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Dinas Pertanian setempat, dan sudah lama mecintai anggrek, Jatuh cinta lantaran anggrek itu unik unik, bahkan cara memeliharanya pun unik pula.
Warga Jalan Provinsi kilometer 39 Desa Sidomulyo Kecamatan Kelumpang Hulu (Cantung) Kabupaten Kotabaru ini mengakui akibat mecintai anggrek akhirnya ia menjadi kolektor, baik anggrek spicies maupun anggrek hybrida.
Ketika ditanya berapa koleksi yang dimiliki, ia sambil tersenyum tak ingat jumlahnya tetapi cukup lah koleksinya sebagai seorang pecinta anggrek dan anggota PAI.
Tetapi ia lebih mecintai anggrek spicies karena itu murni dari alam ciptaan yang maha kuasa, bukan sebuah sentuhan atau rekayasa manusia melalui persilangan dan sebagainya.
Nah untuk yang species ini mempunyai keunikan bunganya yang berbagai bentuk. Walaupun bunga species sebagian bunganya ada yang kecil dan bertahan mekar tak begitu lama dan hanya beberapa mekar bunga anggrek spicies yang bisa bertahan lama..
"Saat bunga anggrek spicies ini muncul dengan keunikan sendiri, maka disitulah sebuah kesenangan atau kebahagiaan bagi pemiliknya," kata lelaki yang lahir di Pagatan 8 Mei 1962 ini.
Berbeda dengan hybrid yang bunganya bisa lebih besar dan bertahan lama, tambah lelaki yang mempunyai hoby memancing dan pelihara tanaman khususnya anggrek ini.
Mengenai anggrek spicies itu sendiri ia menyebutkan banyak sekali jenisnya di bumi Kalimantan ini, bisa ratusan bahkan ribuan dan itu semunya bernilai, makanya harus dipelihara alam dan lingkungan Kalimantan ini agar plasma nutfah itu tidak hilang.
"Kita tak ingin nanti generasi yang akan datang hanya tahu namanya saja, tetapi tak tahu bentuk wujudnya," tambah lelaki yang suka berbaju kaos dan suka memancing ini.
Menurutnya harus dipikirkan bagaimana melestarikan anggrek2 endemik Kalimantan tersebut yang sekarang semakin lama semakin berkurang seiring habitatnya semakin tergusur. Baiknya harus ada orang yang bisa memperbanyak melalui cultur jaringan atau cara yg lainnya karena kalau tidak seperti itu dikhawatirkan anggrek Kalimantan yang indah indah itu akan punah.
M Zulfikli tertarik anggrek lantaran unik
Kamis, 11 November 2021 9:38 WIB