Banjarmasin (ANTARA) - Berbicara soal lingkungan hidup, wanita cantik kelahiran Bojonegoro 21 Maret 1971 ini bagaikan air mengalir deras dipancuran, terdengar keras dan sulit berhenti.
"Enaaak lho kalau lingkungan itu sehat dan bersih" kata wanita yang awet muda walau ternyata sudah punya empat putra yang dua orang putranya mendekati sarjana.
Dengan gayanya yang khas, berbincang dengan penulis seusai poscast "Pandiran Santai" LKBN Antara Kalsel, wanita yang ternyata berlatar belakang bukan dari ilmu lingkungan ini menghendaki seluruh pimpinan daerah di Kalsel itu fokus terhadap pelestarian lingkungan.
Lingkungan hidup bukan hanya diomongkan, tetapi dinarasikan, diartikulasikan, ada dalam kebijakan. "Jangan hanya jargon tetapi tak terbaca di deregulasi kebijakan," kata Hanifah Dwi Nirwana yang datang bersama satu stafnya perempuan ini.
Ekonomi boleh sekuat apapun ditingkatkan, tetapi jika soal lingkungan tak tersentuh, semuanya akan kehilangan makna, kata perempuan yang S2 nya manajemen rekayasa kontruksi, dan S1 nya ilmu arsitek ITS tersebut.
Wanita yang tinggal di bilangan Kayu Tangi ujung Banjarmasin inipun mencontohkan kejadian Januari 2021 lalu, dikala bencana banjir hampir melanda wilayah Kalsel, semuanya baru sadar betapa pentingnya sebuah yang namanya kelestarian lingkungan itu.
"Soal lingkungan ini tak sekedar menjaga, tetapi ayo membangun, kalau membangun berarti kan aktif melakukan kegiatan yang mengarah perbaikan lingkungan," tambahnya lagi seraya mengakui menjaga lingkungan juga bukan sekedar tugas pemerintah, tetapi juga dunia usaha dan masyarakat.
Yang sederhana saja kegiatan aktif dimaksud seperti menjaga kebersihan dan menghindari tumpukan sampah serta menanam menanam dan menanam, tambah perempuan berhijab yang dulu lama bertugas di bidang infrastruktur dan lingkungan hidup di Bappeda Kalsel.
Dari tugas inilah wanita berkacamata ini banyak mendalami soal lingkungan sekaligus mencintainya, makanya ia pun menggagas program Sungai Martapura Bungas, untuk menciptakan sungai yang berada di wilayah Kabupaten Banjar dan Kota Banjarmasin ini akan membahagiakan semua makluk, ikan, tumbuhan, biota subngai, dan manusia.
Tujuan akhirnya bagaimana sungai Martapura menjadi bungas, bersih dan tak ada sampah yang implikasinya akan luas terhadap kesehatan, dunia usaha, dunia pariwisata, transportasi, ekosistem, dan sekaligus bisa memancing investor ke wilayah ini.