Rantau (ANTARA) - Satuan tugas (Satgas) PT Antang Gunung Meratus (AGM) di Rantau, Rabu, menerima penghargaan dari Direktorat Pengamanan Objek Vital (Dit Pamobvit) Polda Kalimantan Selatan atas keberhasilan penanganan penambang ilegal di wilayahnya.
"Saya memberikan penghargaan kepada rekan rekan Satgas yang sudah membantu tugas kami selaku personil keamanan di area PT AGM. Karena mereka hingga sekarang berhasil zero penambang ilegal," ujar Direktur Pamobvit Polda Kalsel Kombes Pol Zulkifli Ismail.
Direksi PT AGM Deden Ramdhan menjelaskan, kegiatan penambang ilegal telah merugikan negara, merusak lingkungan dan masyarakat.
Menyikapi maraknya penambang ilegal, PT AGM dikatakannya membentuk Satgas bekerjasama dengan Pam Obvit Polda Kalsel sejak Desember 2019 lalu untuk mengamankan wilayah objek vital nasional itu.
"Satgas penambang ilegal PT AGM dan Dit Pamobvit Polda Kalsel dalam tindakan hukum sejak dibentuknya sampai dengan saat ini, telah melakukan operasi tangkap tangan (OTT) sebanyak 14 kali dengan mengamankan 24 alat berat
sebagai barang bukti," jelasnya.
PT AGM mengucapkan terimakasih atas penghargaan yang diberikan kepada Satgas itu.
Kepala Satgas penambang ilegal PT AGM Jeffry Susanto menjelaskan ke depan untuk mempertahankan prestasi itu, mereka akan lebih memperketat pengamanan dan melakukan investigasi terhadap pelaku penambang ilegal.
"Ke depan kita tidak hanya pelaku penambang ilegalnya saja yang kita cari, siapa pemodalnya, siapa penadahnya. Jadi tidak hanya penambang ilegalnya yang kita cari," ujarnya.
Dia menduga, dibalik penomena aktivitas penambang ilegal itu memiliki kekuatan yang terorganisir.
"Saya semua taulah. Siapa sih yang berani taruh alat segitu besar, tanpa ada koordinasi yang baik," ujarnya.