Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Dewan Perwakilan Rakyat Daesrah (DPRD) Kota Banjarmasin mengapresiasi program biogas di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Basirih yang digalakkan Dinas Kebersihan dan Pertamanan daerah setempat untuk disalurkan ke 50 rumah warga sekitar.
Menurut anggota DPRD Kota Banjarmasin Dedy Sopian, program pemberian biogas secara cuma-cuma kepada masyarakat sekitar TPA, yakni, di desa Handil Palung, Banjarmasin Selatan, yang dinilainya sangat bermanfaat.
"Ini program yang sangat bagus bagi kesejahteraan masyarakat," ujar anggota komisi III itu.
Sebab, kata politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini, masyarakat tidak perlu repot-repot dan mengeluarkan uang lagi untuk membeli gas elpiji untuk kegiatan memasak sehari-hari, karena sudah diberi bahan bakar biogas secara gratis untuk menyalakan kompor mereka.
"Kita harap ini terus dikembangkan, jadi lebih banyak lagi yang bisa memanfaatkan sumber biogas yang dihasilkan sangat besar oleh TPA itu," ucapnya.
Hal senada juga dikemukakan anggota komisi III lainnya Abdul Muis. Bahkan dia mengaku salut atas keberhasilan pemanfataan biogas yang sangat besar di TPA Basirih oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan itu kepada warga sekitar.
Ditegaskan dia, program ini sangat didukung dewan untuk pengembangannya lebih besar lagi ke masyarakat, bahkan terkait pengalokasisan anggaran di Anggarn Pendapatn Belanjaa Daerah (APBD).
"Karena program ini membutuhkana anggaran yang cukup besar, kita perlu mendukungnya kedepan," ungkapnyaa.
Sebab, beber dia, program ini sangat membantu bagi kesejahteraan masyarakat, apalagi masyarakat sekitar TPA yang perlu diperhatikan lebih karena merasakan dampak dari tinggal berdampingan dengan TPA.
"Jadi janngan hanya mendapat bau tak enaknya saja, kini mereka ada mendapatkan manfaatnya dengan bertetanggaan dengan TPA itu," ujarnya.
Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Banjarmasin Mukhyar mengatakan akan terus mengembangkan penyaluran biogas ini kerumah-rumah warga.
"Saat ini baru 50 rumah warga, nanti akan kita tambah lagi," ucapnya.
Karena membutuhkan dana untuk pembuatan infrastruktur perpipaan kerumah warga dan pengadaan kompor khususnya, maka pihaknya akan mengajukan anggaran pada APBD Perubahaan.
"Kalu pengadaan dan pembangunan infrastruktur penyaluran biogas yang sudah ini sekitar Rp200 juta," ungkapnya.