Banjarmasin (ANTARA) - Wakil Ketua Komisi IV Bidang Kesra DPRD Kalimantan Selatan H Iberahim Noor SE mengharapkan, Anjungan provinsinya di Taman Mini Indonesia Indah atau TMII Jakarta Timur lebih maksimal lagi mempromosikan seni budaya khas daerah Banjar.
Harapan itu dia kemukakan di Banjarmasin, Kamis (4/3), setelah. Komisi IV yang dipimpin HM Lutfi Saifuddin SSos dari Gerindra mengunjungi Anjungan Kalsel TMII di Jakarta Timur (Jaktim) beberapa hari lalu.
Wakil rakyat asal daerah pemilihan Kalsel IV/Kabupaten Tapin, Hulu Sungai Selatan (HSS) dan Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) itu berpendapat, Anjungan provinsinya masih belum maksimal mengangkat/mempromosikan seni budaya khas daerah Banjar.
Padahal, menurut dia, kalau secara maksimal mrpromosijsn seni budaya atau adat daerah Banjar, kemungkinan bisa lebih menarik minat wisatawan datang langsung ke Kalsel, dan pada gilirannya dapat menjadi sumber pendapatan asli daerah (PAD).
"Namun kita memaklumi keadaan itu, karena anggaran mereka yang minim untuk lebih maksimal/gencar mempromosikan seni budaya khas daerah Banjar," ujar anggota DPRD Kalsel dua periode tersebut.
Sebagai contoh untuk pakaian adat daerah khas Banjar yang ada di Anjungan Kalsel TMII tersebut tampak sudah lusuh, belum lagi alat-alat kesenian masih kurang lengkap, ungkap wakil rakyat dari Partai NaaDem itu..
"Faktor lain kurang maksimalnya mengangkat/memprioritaskan seni budaya khas daerah Banjar, karena kurang kegiatan/pegelaran pentas. Apalagi pada masa pandemi COVID-19," kutip wakil Ketua Komisi IV yang juga membidangi kesenian dan kebudayaan serta kesehatan tersebut.
Oleh karena itu, Badan Penghubung Pemerintah Provinsi (Pemprov) setempat di Jakarta selaku pembina Anjungan Kalsel TMII mengharapkan tambahan anggaran buat pembinaan dan pengembangan.
Keperluan tambahan dana tersebut, menurut laki-laki kelahiran Rantau (117 kilometer utara Banjarmasin), ibukota Tapin itu cukup beralasan, guna memperbarui pakaian adat yang sudah lusuh, serta melengkapi alat seni budaya khas daerah Banjar.
Namun wakil rakyat kelahiran Tahun 1948 berbintang Taurus itu tidak menyebutkan keperluan tambahan dana untuk pembinaan dan pengembangan anjungan provinsinya di TMII tersebut.
"Kami belum tahu keperluan tambahan dana tersebut. Karenanya kami menyuruh mereka membuat proposal dan segera mengajukan mengajukan guna memudahkan pembahasan," demikian Iberahim Noor.