Banjarmasin (ANTARA) - Bupati Tanah Laut, Sukamta dan Pj Gubernur Kalsel, Safrizal ZA, melaksanakan panen raya jagung hibrida JH37 di Desa Gunung Melati, Kecamatan Batu Ampar, Kabupaten Tanah Laut, resmi dimulai, Selasa 2 Maret 2021.
Benih jagung hibrida JH37 yang dipanen tersebut, merupakan hasil produksi tiga kelompok tani di Kabupaten Tanah Laut.
“Panen yang kita laksanakan hari ini, benihnya diproduksi oleh tiga kelompok tani dari Kabupaten Tanah Laut, yakni Tirta Jaya dari Kecamatan Bajuin, Desa Benua Langsat serta Desa Telaga Lawas dari Kecamatan Tangkisung“ ujar Bupati Tanah Laut, Sukamta dalam sambutannya.
Dia juga menyebutkan harga jual jagung Katuju ini, yaitu Rp6. 000 per tongkol dan Rp20.000 untuk jagung pipil dengan kadar air 15.
Hasil produksi jagung hibrida ini sendiri mampu memenuhi kebutuhan 50% kebutuhan produksi pada 2 pabrik pakan ternak yang ada di Tanah Laut.
Kedepannya Bupati berharap hasil pertanian kabupaten lain di Kalimantan Selatan dapat memenuhi kebutuhan bahan baku jagung sepenuhnya dan tidak perlu lagi mendatangkan dari daerah lain.
Pj Gubernur Provinsi Kalsel, Dr Safrizal ZA M.Si mengucapkan syukur atas berlimpahnya hasil produksi tani di daerah Kalimantan Selatan.
Selain jagung yang memang pertaniannya berpusat di Tanah Laut ada juga produksi padi yang hasil panennya surplus sekitar 1,5 juta ton.
Beliau juga mengharapkan, kedepannya harga bibit jagung dapat bersaing harga dengan benih yang di impor dari luar negeri. Karena bibit ini merupakan hasil produksi lokal, bibit ini bersifat adaptif.
“Bibit jagung hibrida JH37 Katuju ini memliki imun yang cukup kuat terhadap perubahan cuaca, berbeda dengan bibit impor yang tidak mampu menghadapi perubahan cuaca. Bibit ini hebat”, ujar Safrizal daam sambutannya.
Hadir juga dalam panen jagung kali ini, Direktur Perbenihan sebagai perwakilan dari Kementrian Pertanian, Pejabat Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kalsel maupun Pemkab Tanah Laut, serta segenap unsur.
Selain sebagai bentuk syukur acara Panen Raya, pemotongan tumpeng di awal acara juga merupakan bentuk syukur atas 45 tahun kedatangan transmigran di Desa Gunung Melati, Direktur Perbenihan, Gubernur, Bupati beserta jajaran juga melaksanakan tanam benih dan panen jagung secara simbolis.