Amuntai (ANTARA) - Kondisi harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) hingga kini belum sepenuhnya stabil akibat terganggunya pengiriman BBM dari Pertamina pascabanjIr di Kalimantan Selatan.
Sehingga sempat terjadi kenaikan harga BBM ditingkat pengecer, bahkan untuk jenis premium harganya sempat mencapai Rp17.000.
Seorang warga Kota Amuntai, Rahman di Amuntai, Jum'at mengatakan, harga BBM beberapa waktu lalu sempat berkisar Rp14.000 sampai Rp17.000 untuk jenis Premium sedangkan jenis Pertamax Rp15000 dan Pertalite Rp13000 per liter.
"Mungkin karena distribusi BBM belum stabil, karena masih dilakukan perbaikan infrastruktur jalan dan jembatan akibat banjir," ujar Rahman.
Rahman mengatakan, kondisi mahalnya BBM cukup dikhawatirkan karena bisa berdampak meningkatnya kebutuhan bahan kebutuhan pokok dipasaran.
Plt Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop UKM) Kabupaten HSU Muhammad Rafiq di Amuntai, Jum'at (29/1) mengatakan, belum stabilnya suply BBM di banua anam termasuk HSU masih terjadi hingga Jum'at (29/1).
"BBM sampai sekarang suply masih terganggu untuk Banua Anam, termasuk Kabupaten Hulu Sungai Utara, "kata Rafiq.
Rafiq mengatakan, Pemerintah Kabupaten HSU telah melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian untuk menjaga dan mengatur pembelian BBM di SPBU agar tertib dan aman.
Sedang untuk harga LPG ukuran 3 kg di tingkat pengecer yakni Rp25000 pertabung dengan ketersediaan yang masih mencukupi.
Sementara untuk ketersediaan bahan pokok juga relatif aman meski untuk komoditi cabe rawit lokal sebelumnya sempat kurang tersedia.
Harga cabai rawit lokal pada pekan kemaren mencapai Rp200.000/ kg, namun pekan ini harga sudab turun menjadi Rp120.000/ kg.
"Untuk ketersediaan pangan relatif normal bahkan ketika terjadi banjir kemaren ketersediaan pangan masih mencukupi sehingga tidak terjadi lonjakan harga yang berarti, kecuali cabe rawit," katanya.
Meski kondisi pangan cukup stabil namum untuk meringankan bebam masyarakat kurang mampu yang lagi terdampak banjir Senin (1/2) rencananya akan dilakukan kegiatan Operasi Pasar untuk sembako.
Operasi pasar, kata Rafiq, dilaksanakan oleh distributor bahan kebutuhan pangan dari Banjarmasin, sedangkan Disperindagkop dan UKM hanya sebagai pihak yang memfasilitasi kegiatan operasi pasar tersebut.
Premium sempat tembus Rp17.000 per liter
Sabtu, 30 Januari 2021 13:07 WIB
Mungkin karena distribusi BBM belum stabil, karena masih dilakukan perbaikan infrastruktur jalan dan jembatan akibat banjir,