Barabai (ANTARA) - Pascabanjir bandang yang memporak porandakan Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) dokter umum, Monika Astria Putagalong (30) menyisir daerah terdampak untuk memberikan layanan kesehatan.
Wanita asal Kecamatan Loksado, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) itu pada Sabtu (23/1), bersama relawan naik trail melintasi tanah longsor dan dapat dikatakan medan yang berbahaya ke desa terisolir di Dusun Rantau Perupuk, Desa Datar Ajab Wilayah Pegunungan Meratus.
"Saya ke sini untuk misi kemanusiaan, karena saya tau masyarakat di sini butuh obat-obatan dan pengobatan, pascabanjir kan," ujarnya usai memeriksa anak di sana.
Saat pemeriksaan, dokter itu mengumpulkan masyarakat di Balai Adat Dayak Rantau Perupuk. Pantauannya, ada beberapa masyarakat yang butuh layanan kesehatan.
"Tujuan saya ke sini juga dari teman teman karena ada lansia yang terbaring sakit dan beberapa anak-anak," ujarnya.
Mengingat masih ada dusun seperti Pantai Mangkiling, Bayawana dan Pantai Uang yang sangat sulit diakses, Dia berkeinginan ke sana asalkan ada yang mengantarkan.
"Akses ke sini sakit, susah sekali ke sini akibat tanah longsor. Kami berangkat tadi jam 8 pagi sampai ke sini kami jam 16 sore, naik trail bersama relawan dari Loksado," terangnya.
Dokter itu tidak menetap di sana, Minggu Dia akan menuju kembali ke Desa Hantakan untuk melanjutkan memberikan obat-obatan dan pengobatan.
"Terimakasih, untuk dokter dan seluruh anggota relawan yang berjuang menolong kami," ujar Plt. Kepala Desa Datar Ajab, Yandi.
Inilah dokter muda dari HSS yang nekat naik trail ke Meratus demi misi kemanusiaan
Minggu, 24 Januari 2021 12:42 WIB