Banjarmasin (ANTARA) - Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Kalimantan Selatan Rusdiansyah mengungkapkan, Bus Rapid Transit (BRT) Banjar Bakula direncanakan diserahkan pengelolaannya kepada pihak ketiga atau swasta pada 2021.
Dijelaskan dia di Banjarmasin, Selasa, pemerintah pusat melalui kementerian perhubungan telah memberi bantuan BRT untuk Kalsel sejak 2019, yakni, 11 unit bus, merencanakan kelanjutan pengelolaannya dipegang pihak ketiga atau swasta.
"Jadi sistemnya seperti ini rencananya itu, pengadaan bus selanjutnya dan sebagainya ditawarkan ke pihak ketiga, nah pemerintah akan membeli pelayanan bus tersebut untuk masyarakat," ujarnya.
Menurut dia, semua pelaksanaan rencana ini dari pemerintah pusat, bahkan anggarannya dari APBN.
"Karena ada lima provinsi sudah yang diterapkan sistem ini, jadi dinilai lebih baik pelaksanaan pelayanan transportasi umumnya," papar Rusdiansyah.
Menurut dia, pelayanan transportasi umum BRT akan lebih terjadwal jika dilaksanakan demikian.
"Jadi tidak lagi memandang jumlah penumpang untuk jalan, karena sudah terjadwal, sebab sudah dibayar pemerintah untuk terus melayani," terangnya.
Karena, papar dia, tidak lagi bicara untung rugi, namun demi pelayanan transportasi masyarakat yang lebih baik.
"Supaya masyarakat lebih suka menggunakan transportasi umum," katanya.
Sebagaimana diketahui, BRT Banjar Bakula masih melayani rute Banjarmasin, Banjarbaru dan Kabupaten Banjar.
Padahal Banjar Bakula sebagai wilayah kota metropolitan di Kalsel meliputi lima kabupaten/kota, yakni, Kota Banjarmasin, Kota Banjarbaru, Kabupaten Banjar, Kabupaten Tanah Laut dan Kabupaten Barito Kuala.
"Kedepannya akan mencakup lima daerah itu, ini terus diperbaiki," papar Rusdiansyah.
BRT Kalsel bakal diserahkan pengelolaannya ke swasta
Rabu, 6 Januari 2021 7:10 WIB