Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Wakil Ketua DPRD Kalimantan Selatan Muhammad Iqbal Yudiannoor mengharapkan, pembangunan jembatan yang menghubungkan Pulau Laut (letak ibu kota Kabupaten Kotabaru, Kalsel) dengan daratan Pulau Kalimantan segera terealisasi.
"Sebagai warga Kotabaru, saya mengapresiasi pemerintah provinsi, terlebih kepada bapak Gubernur Rudy Ariffin yang akan memulai pembangunan jembatan Pulau Laut - daratan Kalimantan tahun 2015," ujarnya sebelum rapat paripurna DPRD Kalsel di Banjarmasin, Rabu.
Menurut politsi muda Partai Demokrat itu, terwujudnya jembatan yang membentang di Selat Pulau Laut tersebut menjadi makna tersendiri bagi Pemprov Kalsel yang hari jadinya 14 Agustus 1950 atau 65 tahun lalu.
"Terlebih lagi bagi masyarakat `Bumi Sa-ijaan` Kotabaru secara khusus, keberadaan jembatan sepanjang tiga kilomter itu nanti, bisa lebih memacu pembangunan kabupaten paling timur Kalsel tersebut," ujarnya.
Karena, lanjutnya, selain lama menjadi dambaan atau idaman masyarakat Kotabaru, keberadaan jembatan P Laut - P Kalimantan tersebut juga akan mempercepat keterbukaan isolasi daerah sekitar.
Sementara Kotabaru, yang merupakan kabupaten terluas di Kalsel saat ini memilik kekayaan sumber daya alam (SDA) yang cukup potensial untuk pembangunan daerah dan masyarakat setempat.
"Bahkan potensi SDA Kotabaru bisa pula menjadi pemasok devisa negara, seperti tambang batu bara, dan blok Sebuku yang menyimpan minyak dan gas bumi," lanjut putra H Sjachrani Mataja (mantan Bupati Kotabaru dua periode) itu.
"Masih banyak SDA Kotabaru yag cukup potensial, misalnya bidang agribinsins dan agro industri, serta kegiatan industri dan pertambangan lain," demikian Iqbal Yudiannoor.
Pada kesempatan terpisah Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kalsel Martinus, menyatakan, untuk pembuatan rancang bangun atau desain jembatan Pulau Laut dengan daratan Kalimantan itu, masuk dalam RAPBD 2015 provinsi setempat.
 "Mengingat situasi dan kondisi alamnya, kemungkinan jembatan yang akan menelan biaya triliunan rupiah tersebut mencontoh jembatan di Hongkong," lanjut mantan Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Kalsel itu.  Â