Warnet didirikan di toko atau rumah warga dan masing-masing memiliki 5 - 20 pelanggan.
Dari pantauan Warnet banyak berdiri di pinggir jalan provinsi antara lain Jalan Pangeran Antasari, Komplek Pasar Baru Jalan Perintis Kemerdekaan, Jalan PHM Noor, Jalan Keramat Manjang, Jalan Kemasan dan lainnya.
Menurut H. Taufikurrahman Anggota DPRD HST Komisi I Bidang Pendidikan, Warnet sebenarnya punya peran untuk media informasi dan menjalin komunikasi.
Banyaknya Warnet di Barabai menjadi indikator meningkatnya kemampuan warga dalam mengakses dan menguasai perangkat teknologi.
Ditambahkan yang paling disayangkan adalah adanya beberapa Warnet yang berubah fungsi dari ajang belajar dan berkomunikasi menjadi tempat bolos dan ajang mesum hal itu karena ada niatan lain dari beberapa oknom pelajar atau pengunjung yang memanfaatkan situasi warnet yang terkesan longgar dan sepi untuk bermaksiat.
“Apa jadinya generasi muda kita kalau mengakses internet hanya situs porno saja dan karena kelalaian operator ada saja pasangan muda-mudi dalam boks warnet bercinta tanpa malu mereka mungkin lupa ada saja mata yang memperhatikan mereka,†katanya.
Hal Senada disampaikan H. Ardiansyah tokoh pemuda HST yang juga salah satu pengurus OKP yang merasa prihatin dengan keberadaan Warnet yang telah berubah fungsi tersebut.
Dia menyarankan Warnet jangan dibiarkan didesain dengan ruang-ruang khusus lebih baik terbuka sehingga dapat terpantau oleh operator.
OKP yang dipimpinnya ikut merazia dan memberikan efek jera terhadap oknum pengunjung Warnet karena bila dibiarkan akan mencemarkan nama daerah HST yang selama ini dikenal sebagai daerah yang religius dan menjunjung tinggi nilai akhlak dan moral.
Sementara itu, Andri salah satu pengunjung yang pernah mengalami hal yang tidak menyenangkan ketika menggunakan jasa Warnet ketika disebelah boksnya terdapat pasangan yang lagi bermesum mereka seolah tidak peduli dengan sekitarnya bahkan boksnya ikut bergoyang dan mengganggu boks lain.
Ketua Umum Asosiasi Warung Internet Indonesia (Awari) Anwari Irwin menyesalkan keberadaa Warnet yang dijadikan tempat berbuat mesum dan menuntut aparat menindak tegas pelaku dan pemilik Warnet mesum karena dapat merugikan citra warnet-warnet umumnya.
"Sebenarnya penggunaan fasilitas yang melenceng akan merugikan Warnet itu sendiri, apalagi jumlah mereka sebenarnya tidak ada apa-apanya dibanding dengan jumlah Warnet yang 'bersih'," katanya.
Kepala Satpol PP HST M. Fatoni menyatakan pihaknya akan memberikan efek tegas kepada pengelola Warnet dan pengunjung yang menyalahi aturan.(Humas HST)/A)